Senin, 6 Oktober 2025

Idul Adha 2025

Apakah Boleh Kurban Sapi Betina? Ini Pendapat Para Ulama

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah boleh berkurban dengan sapi betina?

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
Canva/Tribunnews.com
IDUL ADHA - Grafis dibuat di Canva Premium pada Kamis (29/5/2025). Apakah Boleh Kurban Sapi Betina? Ini Pendapat Para Ulama 

TRIBUNNEWS.COM – Menjelang Hari Raya Iduladha, umat Muslim di seluruh Indonesia mulai mempersiapkan hewan kurban yang akan disembelih sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. 

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah boleh berkurban dengan sapi betina?

Jawaban singkatnya: boleh, tapi ada penjelasan lebih dalam dari sisi fikih dan hikmah syariat Islam yang perlu dipahami.

Dalam hukum Islam, berkurban dengan sapi betina adalah sah selama hewan tersebut memenuhi syarat yang telah ditetapkan: cukup umur, sehat, tidak cacat, dan bukan hewan yang dilarang (seperti sedang bunting besar atau sakit).

Para ulama dari mazhab mayoritas (Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah) sepakat bahwa tidak ada larangan menggunakan hewan kurban berjenis kelamin betina, termasuk sapi betina. 

Hal ini ditegaskan oleh Imam Nawawi dalam Al-Majmu’, 

“Tidak makruh berkurban dengan hewan betina, namun hewan jantan lebih utama.” 

Artinya, tidak ada larangan untuk berkurban dengan hewan betina, namun keutamaan tetap pada hewan jantan.

Kenapa Hewan Kurban Lebih Dianjurkan Jantan?

Meskipun hewan betina diperbolehkan, Islam lebih menganjurkan hewan jantan untuk dijadikan kurban. 

Anjuran ini bersumber dari sunnah Nabi Muhammad SAW, yang dalam banyak riwayat disebutkan menyembelih domba jantan bertanduk.

Baca juga: Sapi Kurban Prabowo di Polman yang Disembelih Lebih Awal Ternyata Kena Anemia

Dalam hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah SAW menyembelih dua domba jantan berwarna putih bercampur hitam, dalam kondisi sehat. 

Ini menjadi dalil utama bagi ulama dalam menganjurkan pemilihan hewan jantan, baik kambing, sapi, maupun unta.

Selain meneladani Nabi, hewan jantan juga dipilih karena memiliki fisik yang lebih kuat, postur lebih besar, dan kualitas daging lebih baik. 

Dari sisi praktis dan ekonomi, hewan jantan juga tidak memengaruhi keberlanjutan populasi, karena tidak berperan langsung dalam proses reproduksi.

(Tribunnews.com/Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved