Gibran Janji Petani Akan Dimanjakan Prabowo Lima Tahun ke Depan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa sektor pertanian akan menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam lima tahun ke depan.

Bahkan, Gibran berjanji petani akan “dimanjakan” lewat berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan dan swasembada pangan nasional.

Hal itu disampaikan Gibran saat berdialog langsung dengan petani di Desa Baumata Utara, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, Rabu (7/5/2025).

“Sekali lagi fokusnya Pak Presiden Prabowo sekarang adalah pertanian. Saya yakin, ini lima tahun ke depan, Bapak Ibu para petani pasti sangat-sangat dimanjakan, nanti kita bantu. Apa pun itu pasti kita bantu,” ujar Gibran di hadapan para petani.

Dalam kunjungan tersebut, Gibran menyerap berbagai aspirasi, mulai dari sulitnya akses air, ketersediaan pupuk, hingga harga hasil panen. 

Ia menyampaikan bahwa keluhan itu akan segera ditindaklanjuti oleh kementerian terkait.

“Tadi saya lihat beberapa masih mengeluhkan masalah pengairan ya, airnya masih susah. Tapi nanti akan dicarikan solusinya oleh Pak Menteri,” kata Gibran.

Baca juga: Soal Pemakzulan Wapres Gibran, Anwar Abbas Tegaskan MUI dan Muhammadiyah Tidak Berpolitik Praktis

Ia juga mengapresiasi gaya kerja Menteri Pertanian yang responsif dan tidak hanya bekerja di balik meja. 

“Pak Menteri ini nggak pernah di kantor, selalu di sawah. Beliau langsung turun berdiskusi dengan para petani,” jelasnya.

Dalam kunjungan itu, Wapres juga menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti hand traktor, pompa air, hand sprayer, traktor roda empat, dan transplanter kepada kelompok tani setempat.

Kecamatan Taebenu diketahui memiliki lebih dari 1.800 petani aktif dan 110 kelompok tani. Wilayah ini menjadi salah satu sentra pertanian di NTT dengan komoditas unggulan seperti padi, jagung, dan hortikultura.

Turut mendampingi Wapres dalam kunjungan ini adalah Gubernur NTT Melkiades Laka Lena, Bupati Kupang Yosef Lede, Staf Khusus Wapres Achmad Adhitya, serta Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi.