Usulan Pemakzulan Gibran, Projo Yakin Prabowo Tak Bakal Dukung: Potensi Tinggi Pecah Belah Bangsa
Waketum Projo menyebut Presiden Prabowo Subianto tidak akan mendukung usulan pemakzulan atau impeachment Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum (Waketum) Relawan Pro Jokowi (Projo), Freddy Alex Damanik menyebut Presiden Prabowo Subianto tidak akan mendukung usulan pemakzulan atau impeachment Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Freddy menilai, usulan pemakzulan Gibran hanya akan membuat bangsa terpecah belah.
Menurutnya, hal ini akan menjauh dari cita-cita Prabowo yang ingin mewujudkan Indonesia Emas.
"Ya, beliau berulang kali mengatakan bahwa kalau bangsa kita ini mau maju ya maka kita harus bersatu, para elitnya harus bersatu, rakyat harus bersatu," ungkapnya dalam program dialog Indonesia Lawyers Club, Jumat (2/5/2025).
"Kalau misalnya tuntutan purnawirawan tadi yang mengganti Gibran itu ya katakanlah dicoba-coba dilakukan, saya tidak percaya presiden Prabowo akan support atau mendukung hal tersebut," tambahnya.
Menurutnya, gerakan upaya pemakzulan Gibran berpotensi memecah belah bangsa.
"Sangat sangat besar," tegasnya.
Sehingga, kata Freddy, bangsa akan berfokus pada sengketa demi sengketa dan mewariskan kepada kaum muda hal-hal yang tidak baik.
"Ini akan memakan energi dan akhirnya bangsa kita ini tidak akan mencapai tujuannya," ujarnya.
Residu 2024
Pada kesempatan itu, Freddy menilai usulan Forum Purnawirawan TNI Polri yang salah satunya berisi penggantian Gibran merupakan residu Pilpres 2024 lalu.
Baca juga: Soal Akun Fufufafa, Refly Harun: Jika Terbukti, Gibran Cukup Dimakzulkan, Tak Perlu Dipidanakan
"Saya katakan ini sangat politis. Jadi di samping itu juga person-person atau
pribadi-pribadi yang ada dalam forum purnawirawan tersebut khususnya yang tampil di media yang begitu kita kenal kita tahu posisinya di 2024," ungkap Freddy.
"Itulah kenapa alasan saya mengatakan sangat politis memang ini jadi masih ada residu 2024," imbuhnya.
Ia menegaskan, Pilpres 2024 sudah selesai dan harusnya menatap ke depan ya.
"Kita sama-sama tahu bahwa sistem demokrasi kita 5 tahunan pemilu, Pilpres dan itu 2024 kemarin sudah ada hasilnya dan sudah dilantik Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabumiaka. Jadi ini sangat konstitusional, ini satu paket," ungkapnya.
Menurutnya, bangsa Indonesia perlu fokus untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.