Kamis, 2 Oktober 2025

1.352 Jemaat Ikuti Ibadah Hari Raya Jumat Agung di GPIB Immanuel Jakarta

sebanyak 1.352 jemaat yang mengikuti rangkaian ibadah Hari Raya Jumat Agung di GPIB Immanuel Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
IBADAH JUMAT AGUNG - Pelaksanaan Ibadah Hari Raya Jumat Agung di Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Total ada sebanyak 1.352 jemaat yang mengikuti rangkaian ibadah Hari Raya Jumat Agung di GPIB Immanuel Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2025).

Adapun Ibadah Hari Raya Jumat Agung di GPIB Immanuel Jakarta dilaksanakan dalam empat sesi, yakni sesi pukul 06.00 WIB, pukul 09.00 WIB, pukul 16.00 WIB dan pukul 18.00 WIB. 

Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Jakarta, Pendeta Abraham Ruben Persang mengatakan untuk Ibadah Jumat Agung sesi ketiga dan terakhir diperkirakan ada 200 dan 400 orang yang akan hadir.

"Untuk ibadah pukul 06.00, 240 orang; untuk ibadah pukul 09.00, 512 orang; untuk ibadah pukul 16.00 diperkirakan 200 orang; dan untuk ibadah pukul 18.00 diperkirakan 400 orang," kata Abraham kepada Tribunnews.com, Jumat.

Ibadah sesi ketiga yang berlangsung pukul 16.00 WIB, khusus menggunakan Bahasa Inggris dan dipimpin oleh Rev. Debbie Kalangi-Tohatta.

Adapun empat sesi ibadah mengangkat tema liturgi Perjamuan Kudus (Meja). 

Pendeta Abraham Ruben Persang yang sebelumnya juga memimpin ibadah pada sesi dua menyampaikan, tema besar Ibadah Hari Raya Jumat Agung tahun ini diangkat dari Kitab Injil, Markus Pasal 15:20-39. Bunyinya adalah 'Siap Sedia Menanggung Derita'.

Pendeta Abraham menjelaskan makna dari tema ini adalah mengajak jemaat untuk kembali menghayati karya kasih Tuhan bagi seluruh ciptaan dengan penderitaan dan kematiannya.

"Nah, untuk umat yang merayakan saat ini tentunya teladan kasih agung dari Tuhan itu nyata dalam relasi dengan sesama," kata Pendeta Abraham.

Dalam konteks gereja di Indonesia, Pendeta Abraham mengatakan tema ini mengajak gereja untuk mempraktikkan, menunjukkan dan mewujudkan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari - hari.

Ia mengatakan hal ini mungkin terdengar klasik atau klise. Tapi di tengah situasi dan kondisi dunia yang seperti sekarang, menurutnya mempraktikkan kasih Tuhan secara sungguh - sungguh menjadi sesuatu yang amat penting.

"Karena sekarang banyak orang menderita bukan hanya fisik, tapi juga secara mental, secara batin, maka itu siap sedia menanggung derita dalam arti bahwa kita siap menjadi pribadi atau umat yang peduli dengan keberadaan sesama," kata Pendeta Abraham. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved