Jumat, 3 Oktober 2025

Pria Berseragam Datangi Diskusi Mahasiswa, Kapuspen: TNI Tak Punya Kepentingan Campuri Urusan Kampus

Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi menanggapi pemberitaan terkait pria berseragam TNI yang mendatangi diskusi Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Abdi
PUSPEN TNI - Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Siantur di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Ia menanggapi pemberitaan terkait pria berseragam TNI yang mendatangi diskusi Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menanggapi pemberitaan terkait pria berseragam TNI yang mendatangi diskusi Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) bersama Forum Teori dan Praksis Sosial (FTPS) di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/4/2025).

Kristomei mengatakan kehadiran Sertu Rokiman yang merupakan Babinsa Koramil Ngaliyan Kelurahan Tambak Aji hanya semata-mata dalam rangka menjalankan tugas rutin sebagai aparat teritorial untuk memonitor setiap kejadian yang ada di wilayah tanggung jawabnya. 

Menurutnya kehadiran Sertu Rokiman pun hanya di area depan kampus dan tidak masuk ke dalam lokasi acara diskusi.

Kedatangan Sertu Rokiman, kata Kristomei, karena sebelumnya beredar pamflet undangan diskusi yang bersifat terbuka untuk umum. 

Sehingga, lanjut dia, Sertu Rokiman, berusaha mencari tahu tentang kegiatan itu sebagai bagian dari tugas Babinsa dalam memonitor apa yang terjadi di wilayah tanggung jawabnya di antaranya kedukaan, bencana alam, kericuhan, perkelahian, dan lain lain.

Baca juga: Jalur Mandiri UIN Walisongo Semarang 2024: Syarat, Alur Pendaftaran, dan Jadwal

Ia menegaskan tidak ada intervensi atau upaya dalam bentuk apa pun untuk menghentikan atau mempengaruhi kegiatan diskusi dan menegaskan Sertu Rokiman sama sekali tidak masuk ke area forum diskusi, melainkan tetap berada di luar kampus.

Selain itu, ungkap dia, Sertu Rokiman juga tidak pernah memanggil mahasiswa keluar kampus untuk menemuinya. 

Sertu Rokiman, kata Kristomei, hanya berkomunikasi dengan petugas keamanan.

Baca juga: Sosok M Faisol Abror yang Meninggal Dunia Jelang Wisuda di UIN Walisongo, Dikenal Aktif di Kampus

"Terkait dengan keberadaan seseorang yang disebut-sebut sebagai intelijen dalam video yang beredar, TNI memastikan bahwa individu tersebut bukanlah anggota TNI," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (16/4/2025).

"TNI sangat menghormati kebebasan akademik di lingkungan pendidikan dan tidak memiliki kepentingan untuk mencampuri urusan internal kampus," pungkasnya.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, sebuah diskusi yang diadakan oleh Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) bersama Forum Teori dan Praksis Sosial (FTPS) di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo pada Senin (14/4/2025) diwarnai oleh insiden yang menegangkan. 

Diskusi yang mengangkat tema “Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik” itu dihadiri oleh seorang pria tak dikenal yang tiba-tiba meminta untuk mengikuti forum.

Pria tersebut, yang mengenakan kaus hitam dan celana jeans, berperawakan agak gempal, langsung masuk ke lokasi dan duduk mengikuti jalannya diskusi.

Rektor KSMW, Ryan Wisnal, mengungkapkan kehadiran pria tersebut membuat para peserta kaget.

"Kami kan itu masih dalam sesi memperkenalkan kawan-kawan yang hadir kan. Eh, itu pas di dia suruh ngenalin itu dia enggak mau," jelas Ryan saat dikonfirmasi Selasa (15/4/2025).

Setelah beberapa waktu, pria tersebut meninggalkan lokasi diskusi. 

Namun, tidak lama kemudian, dua pria berseragam TNI muncul di tempat yang sama. 

"Pas di tengah-tengah diskusi ada itu apa militer. Satu memakai seragam militer, satu lagi memakai baju hitam," ungkap dia.

Pria berseragam TNI tersebut menanyakan identitas peserta diskusi serta tema yang sedang dibahas.

"Kami juga tanya tujuannya datang ke sini dan mengetahui dari mana. Tapi dia hanya sekadar senyum-senyum. Seakan-akan dia menunjukkan apa ya, bahwa dia lebih kuat seperti itu," tambah Ryan.

Meski mengalami insiden tersebut, Ryan menegaskan bahwa ancaman seperti itu tidak akan menyurutkan semangat anggota KSMW untuk terus berdiskusi. 

"Kegiatan organisasi masih berjalan seperti biasa," tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved