Senin, 29 September 2025

Lebaran 2025

Kata Menkes soal Angka Kecelakaan Mudik Lebaran 2025 Turun

Angka kecelakaan pada mudik tahun 2025 menurun. Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menekankan kondisi ini menandakan penting istirahat

handout
MUDIK LEBARAN - Angka kecelakaan pada mudik tahun 2025 menurun. Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menekankan kondisi ini menandakan bahwa masyarakat menyadari pentingnya untuk beristirahat teratur selama perjalanan. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Angka kecelakaan pada mudik tahun 2025 menurun. Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menekankan kondisi ini menandakan bahwa masyarakat menyadari pentingnya untuk beristirahat teratur selama perjalanan.

Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan dan Polri, terjadi penurunan angka kecelakaan sebesar 12 persen dan penurunan fatalitas hingga 88% pada arus mudik tahun ini. 

"Pencapaian ini tidak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya istirahat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin," kata dia dikutip dari siaran pers, Senin (7/4/2025).

Mantan dirut Bank Mandiri ini mengatakan, masalah kesehatan terbesar selama mudik adalah kecelakaan

Umumnya disebabkan kelelahan. 

Baca juga: DPP PUI Apresiasi Kinerja Polri dalam Penanganan dan Pengamanan Arus Mudik Lebaran 2025

"Karenanya penting untuk beristirahat minimal 30 menit setiap 4–5 jam berkendara dan memeriksa kesehatan secara berkala,” tambahnya.

Budi menyebut, beristirahat secara berkala di rest area saar perjalanan penting dilakukan agar bisa kembali dalam keadaan sehat.

Pemerintah ingin masyarakat kembali dalam kondisi yang prima dan ingin masyarakat lebih banyak yang selamat.

Pada musim mudik tahun ini, Kementerian Kesehatan RI telah mengaktifkan 2.702 Pos Pelayanan Kesehatan yang tersebar di berbagai titik strategis, termasuk jalan arteri, tempat wisata, pelabuhan, terminal bis, dan rest area dalam tol. 

Pos kesehatan di Kalikangkung menjadi salah satu titik layanan dengan fasilitas lengkap, mulai dari pemeriksaan kesehatan umum, layanan kegawatdaruratan, hingga layanan kesehatan tradisional.

Hingga 5 April 2025 pukul 19.00 WIB, tercatat 10.164 penanganan medis dilakukan di pos kesehatan, dengan tiga keluhan terbanyak yaitu hipertensi, nyeri kepala, dan influenza.

Selain itu, sebanyak 3.169 pengemudi di 18 provinsi telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Dari jumlah tersebut, sekitar 5 persen dinyatakan tidak layak mengemudi karena memiliki tekanan darah di atas 170/110 mmHg, kadar gula darah di atas 300 mg/dL, atau hasil tes alkohol/NAPZA yang positif.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan