Minggu, 5 Oktober 2025

Kapan Batas Akhir Melaksanakan Puasa Syawal Tahun 2025? Ini Jadwal dan Bacaan Niatnya

Puasa syawal dilaksanakan selama bulan syawal, namun kapan batas akhir umat muslim bisa melaksanakan puasa syawal? berikut jadwal dan bacaan niatnya.

Freepik
ILUSTRASI PUASA - Foto ini diambil dari Freepik pada Rabu (19/2/2025). Foto ini menunjukkan ilustrasi puasa syawal, simak jadwal dan bacaan niatnya berikut ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak jadwal dan bacaan niat puasa Syawal tahun 2025.

Puasa yang dilakukan pada bulan syawal merupakan puasa sunnah.

Amalan puasa syawal umumnya dilaksanakan pada awal bulan Syawal.

Namun waktu pelaksanaannya boleh dilaksanakan kapan saja selama masih dalam bulan Syawal, dan tidak harus pada awal bulan Syawal.

Puasa Syawal adalah sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam setelah selesai menjalani ibadah puasa Ramadan. 

Mengutip dari baznas.go.id,  puasa syawal lebih baik diamalkan sejak tanggal 2 Syawal atau setelah Idul Fitri, selama 6 hari.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Sunnah Senin dan Kamis dalam Bahasa Arab dan Latin, Lengkap dengan Manfaatnya

Lalu kapan jadwal atau batas akhir umat muslim boleh melaksanakan puasa syawal?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, puasa sunnah pada bulan Syawal ini bisa dilakukan kapan saja, asal masih dalam kurun waktu bulan Syawal.

Artinya setiap umat muslim boleh melaksanakan puasa Syawal hingga tanggal 30 Syawal.

Berdasarkan kalender Hijriah, Kementerian Agama Republik Indonesia menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin (31/3/2025).

Sehingga awal bulan Syawal jatuh pada 31 Maret 2025.

Maka bulan syawal pada tahun 2025 berdasarkan kalender hijriah berakhir hingga Senin, 28 April 2025, mendatang.

Maka batas akhir pelaksanaan puasa syawal adalah hingga 28 April 2025, mendatang.

Baca juga: Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dan Puasa Senin Kamis? Simak Ketentuan dan Waktunya

Niat puasa Syawal

نويت صوم شهر شوال سنة لله تعالى

Nawaitu Sauma Syahri Syawwal Sunnatan Lillahi Ta'alah

Artinya :

“Saya niat puasa bulan Syawwal , sunnah karena Allah ta’ala.”

Baca juga: Fadhilah atau Keutamaan Puasa Syawal, Beserta Niat Puasa Syawal dalam Tulisan Arab dan Latin

Puasa Syawal

Hukum puasa Syawal adalah sunnah muakkadah, artinya sunnah yang sangat dianjurkan.

Rasulullah saw telah menjelaskan dalam haditsnya bahwa orang yang berpuasa Ramadan kemudian disambung dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka akan memperoleh pahala senilai puasa sepanjang tahun.

“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim)

Keutamaan melaksanakan puasa pada bulan Syawal diibaratkan seperti melakukan puasa tanpa henti atau mendapatkan pahala puasa selama setahun penuh.

Hal ini diartikan bahwa melaksanakan amalan ini dihitung sebagai pahala puasa yang dilipatgandakan oleh Allah.

Tata cara berpuasa pada bulan Syawal hampir sama seperti tata cara puasa pada bulan lainnya.

Namun, yang membedakan hanyalah niatnya saja.

Keutamaan Puasa Syawal

1. Menggenapkan Ganjaran Berpuasa Setahun Penuh

Salah satu keutamaan utama dari puasa Syawal adalah ganjaran yang diterima.

Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh HR Muslim (no. 1164), disebutkan bahwa barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dan diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan memperoleh pahala setara dengan puasa selama setahun penuh.

Ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

2. Menyempurnakan Ibadah Wajib

Puasa Syawal berfungsi mirip dengan shalat sunah rawatib.

Amalan ini dianggap sebagai penyempurna kekurangan yang mungkin ada selama ibadah puasa Ramadhan.

Hal ini juga menunjukkan pentingnya menjaga dan menyempurnakan ibadah kita agar dapat diterima oleh Allah SWT.

3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan

Mengapa melakukan puasa Syawal dianggap sebagai tanda diterimanya puasa Ramadhan?

Ibn Rajab rahimahullah menjelaskan bahwa jika Allah menerima amalan seorang hamba, Dia akan memberinya taufik untuk melakukan amalan saleh lainnya.

Melanjutkan dengan puasa Syawal setelah Ramadhan menunjukkan bahwa amalan puasa kita diterima oleh Allah.

4. Bentuk Syukur kepada Allah

Puasa Syawal juga merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah atas nikmat ampunan dosa yang kita terima selama bulan Ramadhan.

Sebagaimana dikatakan oleh Ibn Rajab, tidak ada nikmat yang lebih besar daripada pengampunan dosa.

Dengan berpuasa di bulan Syawal, kita mengekspresikan rasa syukur kita atas karunia yang telah diberikan.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved