Menteri PPPA Minta Pemudik Waspadai Penculikan Anak Saat Arus Mudik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Arifah Fauzi mengimbau para pemudik meningkatkan kewaspadaan terhadap anak guna mencegah kejahatan dan penculikan, membawa kebutuhan khusus anak. 

Selain itu, Arifah Fauzi juga meminta pemudik memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan, terutama bagi yang menggunakan kendaraan pribadi.

Dirinya juga mengajak masyarakat memanfaatkan fasilitas resmi yang disediakan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. 

Baca juga: Bahagianya Legiman Baru Pertama Kali Mudik Naik Kereta Api ke Klaten Jateng: Dulu Naik Bus

"Jika terjadi kekerasan atau insiden lainnya selama mudik, masyarakat dapat segera melapor ke Layanan SAPA 129 atau posko pengaduan mudik terdekat," kata Arifah melalui keterangan tertulis, Kamis (27/3/2025).

Hal tersebut diungkapkan oleh Arifah saat meninjau kesiapan sarana dan prasarana di dua lokasi strategis, yaitu Rest Area KM 57A ruas Tol Jakarta-Cikampek. 

Dalam peninjauan tersebut, Arifah memastikan tersedianya fasilitas yang aman, nyaman, serta memenuhi kebutuhan spesifik perempuan, anak, lansia, dan difabel. 

Fasilitas tersebut mencakup ruang laktasi, tempat bermain anak, serta ruang kesehatan yang telah distandarisasi.
 
"Mudik tahun ini jauh lebih ramah bagi perempuan dan anak dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Saya melihat adanya ruang laktasi di rest area, meskipun sejauh ini belum ada ibu menyusui yang singgah di sana, mungkin karena lebih nyaman menyusui di dalam kendaraan," kata Arifah. 

"Selain itu, ruang istirahat anak sudah cukup baik, sehingga mereka dan ibu-ibu bisa beristirahat dengan nyaman sebelum melanjutkan perjalanan," tambahnya. 

Baca juga: Menkes Ingatkan Warga Cek Kesehatan Sebelum Mulai Perjalanan Mudik Lebaran

Dalam kunjungan ini hadir pula Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.