Tunjangan Hari Raya
Kapan THR Karyawan Swasta Cair? Ini Jadwal dan Besarannya Sesuai SE Menaker
Berikut jadwal pencairan dan besaran Tunjangan Hari Raya (THR) karyawan swasta sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut jadwal pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) karyawan swasta sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), lengkap dengan besarannya.
Kementerian Ketenagakerjaan telah menerbitkan Surat Edaran Menaker Nomor M/2/HK.04.00/III/2025 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2025 bagi karyawan swasta pada Selasa (11/3/2025).
Dalam SE tersebut, THR wajib dibayarkan kepada karyawan paling lambat 7 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Tidak hanya itu, THR wajib dibayarkan secara penuh dan tidak boleh dicicil.
Baca juga: SE Menaker soal THR Driver Ojol Dinilai Tak Punya Kekuatan Hukum
Besaran dan Cara Hitung THR Karyawan
1. Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar satu bulan upah.
2. Bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan: masa kerja dibagi 12 dikali satu bulan upah.
3. Bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, upah satu bulan dihitung sebagai berikut:
- Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja dua belas bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.
- Pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.
4. Bagi pekerja/buruh yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil maka upah satu bulan dihitung berdasarkan upah rata-rata dua belas bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.
5. Bagi perusahaan yang menetapkan besaran nilai THR Keagamaan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan yang telah dilakukan lebih besar dari nilai THR Keagamaan sebagaimana nomor 2 di atas maka THR Keagamaan yang dibayarkan kepada pekerja/buruh sesuai dengan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan yang telah dilakukan.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Tunjangan Hari Raya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.