Senin, 6 Oktober 2025

Banjir di Jabodetabek

Banjir di Bekasi: Gibran Blusukan Gunakan Sepatu Bot, Dedi Mulyadi Tegur Keras Istri Wali Kota

Gibran Rakabuming Raka mengunjungi lokasi banjir di Bekasi. Dedi Mulyadi menegur keras istri wali kota (walkot) Bekasi, Wiwiek Hargono, yang mengungsi

Kompas.com/Rachel Farahdiba R/Tribunnews.com/Danang
BANJIR DI BEKASI - Mengenakan sepatu bot, Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka meninjau banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (5/3/2025). (Kanan) Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menegur keras istri Wali Kota Bekasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi lokasi banjir di Jatiasih, Bekasi, Rabu (5/2/2025). 

Di tempat yang berbeda, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegur keras istri wali kota (walkot) Bekasi, Wiwiek Hargono, yang mengungsi ke sebuah hotel saat peristiwa banjir terjadi.

Dua hal itu menjadi sorotan publik hari ini terkait banjir parah yang merendam Bekasi sepanjang Selasa (4/3/2025) kemarin.

Seperti diketahui, banjir parah melanda beberapa wilayah Bekasi sehingga mengakibatkan kerugian yang signifikan hingga melumpuhkan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. 

Banjir Bekasi tahun 2025 ini juga menyebabkan beberapa fasilitas umum terendam air mulai dari stadion, rumah sakit, mall hingga stasiun kereta api.

 

Namun, belum diketahui berapa jumlah fasilitas yang terdampak di beberapa wilayah Bekasi.

Gibran Blusukan

Mengenakan sepatu bot, Wakil Presiden RI,  Gibran Rakabuming Raka meninjau banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (5/3/2025). 

Gibran tiba di lokasi sekira pukul 10.07 WIB, dia awalnya menemui korban banjir di tempat pengungsian Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di dekat perumahan PGP. 

Dia lokasi pengungsian, Gibran sempat menyapa dan berbincang dengan warga korban banjir yang masih belum bisa kembali ke rumah. 

Pada kesempatan ini, Wapres menekankan bahwa selain evakuasi warga yang menjadi prioritas utama, distribusi logistik, obat-obatan, dan pengoperasian dapur umum harus dipastikan berjalan optimal.

Terlebih, bencana ini terjadi bertepatan dengan bulan Ramadhan, di mana umat Muslim tengah menjalankan ibadah puasa.

“Untuk itu, kebutuhan makanan dan layanan kesehatan bagi pengungsi harus benar-benar diperhatikan,” kata Gibran.

Wapres juga menyoroti pentingnya koordinasi antarinstansi dalam menangani dampak banjir.

Ia meminta agar pemerintah pusat, daerah, dan berbagai lembaga terkait terus bersinergi dalam menyalurkan bantuan serta memastikan tempat pengungsian aman dan layak huni.

“Setiap kendala di lapangan, seperti hambatan distribusi logistik atau akses yang sulit dijangkau, harus segera diatasi agar masyarakat tidak semakin terdampak,” kata Gibran.

Wapres pun mengimbau masyarakat untuk tetap bersabar dan saling membantu dalam menghadapi musibah ini.

Ia memastikan bahwa pemerintah bekerja maksimal untuk memberikan penanganan terbaik, mempercepat pemulihan, dan memastikan kesejahteraan warga terdampak tetap terjaga.

Istri Wali Kota ditegur Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegur keras istri wali kota (walkot) Bekasi, Wiwiek Hargono yang mengungsi ke sebuah hotel saat peristiwa banjir terjadi. 

Menurut Dedi, seharusnya para pejabat berada di tengah-tengah masyarakat.

Hal ini menjadi sorotan publik setelah rekaman video yang menunjukkan istri wali kota Bekasi tengah turun dari mobil dan hendak menginap di sebuah hotel di Bekasi viral di media sosial.

Istri Wali Kota menginap di hotel karena kediamannya turut terendam banjir.

Dalam video itu, terlihat Wiwiek menggunakan rompi Jabar Bergerak berwarna hijau, turun dari mobil sambil mengeluarkan barang bawaannya.

Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi mengatakan, para pejabat yang kini tengah mendapatkan ujian karena daerahnya terdampak banjir, harusnya berada bersama masyarakat yang terkena musibah.

"Pada seluruh pejabat di manapun berada, mari kita sama-sama merasakan apa yang diderita masyarakat. Saat masyarakat mendapatkan musibah, pejabat dan istri pejabat ada di tengah masyarakat," ujar Dedi, Rabu (5/3/2025).

Dikatakan Dedi, sanksi untuk Wali Kota Bekasi ataupun istrinya merupakan ranah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), bukan Pemprov Jabar. Dari Pemprov, kata dia, hanya memberikan pembinaan dan teguran. 

"Sanksi tidak ada, itu kan SK nya Mendagri. Sebagai Gubernur bisa melakukan pembinaan berupa teguran. Melalui media ini saya sampaikan teguran pada istri Wali Kota Bekasi untuk mengubah sikapnya karena dipilih oleh masyarakat untuk melayani," katanya.

Menurutnya, kepala daerah yang saat ini menjabat dipilih langsung oleh masyarakat.

Sehingga, kata dia, para kepala daerah termasuk istrinya, harus turut menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.

"Termasuk istrinya harus melayani masyarakat apalagi istrinya yang juga ketua tim penggerak PKK yang harus jadi garda terdepan menyelesaikan problem masyarakat dari kekurangan gizi sampai kebanjiran," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved