Efisiensi Anggaran Pemerintah
Bawaslu Dorong Penguatan Demokrasi: Efisiensi Tidak Membuat Rajawali Menjadi Burung Nuri
Totok menegaskan bahwa keterbatasan anggaran tidak boleh menjadi penghambat dalam upaya edukasi demokrasi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Totok Hariyono, menekankan pentingnya pemanfaatan dunia siber sebagai tulang punggung penguatan demokrasi di tengah kebijakan efisiensi anggaran.
"Efisiensi tidak membuat rajawali menjadi burung nuri," ujar Totok dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).
Baca juga: Bersiap Hadapi Badai PHK dan Jalan Dibiarkan Rusak Jika Efisiensi Anggaran Dilakukan Serampangan
Totok menegaskan bahwa keterbatasan anggaran tidak boleh menjadi penghambat dalam upaya edukasi demokrasi.
Menurutnya, pemanfaatan siber menjadi solusi efektif dalam menyebarkan informasi dan memperkuat partisipasi masyarakat.
"Zaman sekarang, massa real itu justru yang tidak tampak, seperti halnya massa dalam dunia siber," katanya.
Ia menekankan ihwal masyarakat saat ini banyak mencari informasi dan edukasi melalui platform digital, sehingga strategi pengawasan dan edukasi demokrasi harus disesuaikan dengan perkembangan tersebut.
Ia juga mengingatkan jajaran pengawas untuk tetap aktif dalam penguatan demokrasi, bukan hanya bekerja saat tahapan pemilu.
"Yang perlu kita siasati ke depan adalah bagaimana mengembangkan demokrasi lewat siber," ujarnya.
Totok menegaskan Bawaslu harus terus berperan dalam edukasi dan pengawasan demokrasi, meskipun dihadapkan pada keterbatasan anggaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.