Senin, 29 September 2025

Pameran Lukisan Yos Supraptp

Klarifikasi Yos Suprapto soal Lukisannya yang Dinilai Bermuatan Makian oleh Menbud Fadli Zon

Yos Suprapto memberikan klarifikasi soal lukisannya yang dianggap makian oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

|
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Seniman senior asal Yogyakarta, Yos Suprapto (tengah) saat konferensi pers di Gedung YLBHI, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (21/12/2024). | Yos Suprapto memberikan klarifikasi soal lukisannya yang dianggap makian oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon. 

TRIBUNNEWS.COM – Seniman Yos Suprapto memberikan klarifikasi terkait pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menilai beberapa lukisan Yos berisi makian terhadap seorang tokoh.

Dalam konferensi pers yang diadakan di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Yos Suprapto dengan tegas membantah penilaian tersebut.

Yos Suprapto mempertanyakan apa yang dimaksud dengan makian dalam lukisannya.

Ia menyebut lukisannya ingin menjelaskan bahwa kekuasaan tidak bisa dipisahkan dari kedaulatan pangan, begitu pun sebaliknya.

"Yang dikatakan bahwa saya memaki-maki, itu maki-makinya seperti apa. Orang tadi saya jelaskan bahwa kekuasaan itu tidak bisa dipisahkan dari kedaulatan pangan."

"Demikian pula dengan kedaulatan pangan itu tidak bisa dipisahkan dari kebijakan penguasa. Omong kosong,” kata Yos dalam konferensi persnya di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024).

Menurutnya, lukisan-lukisannya menggambarkan hubungan antara penguasa dan rakyat kecil, di mana ia menampilkan sosok penguasa Jawa yang kakinya bertumpu di atas punggung rakyat.

Yos juga membantah bahwa lukisannya itu berisikan sindiran kepada salah satu tokoh.

“Lukisan yang saya gambarkan itu lukisan yang memang menyatakan penguasa, Raja Jawa, yang kakinya bertumpu di atas punggung rakyat kecil."

"Apakah itu bukan simbol, menyindir, marah? Tidak,” tegas Yos.

Tanggapan Menteri Kebudayaan

Sebelumnya, Fadli Zon menyatakan bahwa penundaan Pameran Tunggal Yos Suprapto disebabkan oleh ketidaksesuaian tema lukisan dengan pameran yang direncanakan.

"Beberapa lukisan itu saya kira menurut kurator tidak pas dan tidak tepat dengan tema," ungkap Fadli Zon.

Ia menambahkan bahwa ada tema politik dalam lukisan Yos yang mungkin mengandung makian terhadap seseorang.

Penundaan Pameran

Pameran Tunggal Yos Suprapto bertajuk "Kebangkitan Tanah untuk Kedaulatan Pangan" seharusnya berlangsung dari 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025.

Namun, hanya sehari setelah dibuka, Galeri Nasional mengumumkan penundaan pameran ini karena masalah kurasi.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan