Sabtu, 4 Oktober 2025

Kematian Vina Cirebon

Kuasa Hukum Saka Tatal Ungkap Terima Novum Foto Daging di Tiang PJU, Dibawa di Sidang PK Hari Ini

Titin diberikan novum visual oleh seseorang berupa daging yang menempel di baut tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) jelang Sidang PK Saka Tatal.

|
Kolase Bangkapos.com
Kuasa Hukum Saka Tatal, Titin Prialianti diberikan novum visual oleh seseorang berupa daging yang menempel di baut tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) jelang Sidang Peninjauan Kembali (PK) yang akan diselenggarakan hari ini, Rabu (24/7/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Kuasa Hukum Saka Tatal, Titin Prialianti mengaku mendapat novum visual oleh seseorang jelang sidang Peninjauan Kembali (PK) di PN Cirebon, Rabu (24/7/2024).

Setelah kasus Vina Cirebon viral, Titin mengaku mendapat novum visual berupa daging yang menempel di baut tiang Penerangan Jalan Umum (PJU).

"Pada akhirnya, kasus Vina viral. Tiba-tiba, saya dapat novum itu ada orang yang menyerahkan visual daging yang menempel di baut tiang PJU," ungkap Titin dalam wawancara ekslusif bersama Tribunnews, Senin (22/7/2024) malam.

Meskipun demikian, Titin tidak bisa mengungkapkan siapa sosok yang memberikan daging itu kepadanya.

"Saya tidak bisa cerita," tegasnya.

Tak hanya itu, Titin juga menyiapkan empat novum lainnya untuk dibongkar di Sidang PK hari ini.

Satu di antaranya adalah putusan bebas dari Hakim Tunggal PN Bandung, Eman Sulaeman.

Selain itu, Titin juga menyerahkan sekitar 200 dokumen kepada Ketua Kuasa Hukum tujuh terpidana kasus Vina, Otto Hasibuan.

"Bukan hanya empat novum, saya juga menyerahkan seluruh dokumen yang saya miliki sekitar 200 dokumen. Dokumen itu bentuknya visual," ujar Titin, Kamis.

Sementara itu, Titin mengaku yakin sidang PK Saka Tatal akan dikabulkan.

Hal itu dikarenakan sudah banyak masyarakat yang memberikan atensinya pada Saka.

Baca juga: Sidang PK Kasus Vina Cirebon Hari Ini, Saka Tatal Dapat Banyak Dukungan: Saya Yakin Menang

"Insya Allah PK Saka Tatal dikabulkan karena saya yakin sekali sekarang perhatian sudah begitu luar biasa, masyarakat juga sudah menyadari sebetulnya ada apa sih yang terjadi di 2016 yang mengakibatkan delapan terpidana mengalami hal yang seharusnya tidak diterima oleh mereka," ucap Titin.

Selain itu, Titin juga berharap penangkapan terpidana tidak bersalah adalah yang terakhir kalinya.

"Mudah-mudahan itu tidak terjadi lagi, ini yang terakhir kalinya. Kalau ini mau dibuka sebenarnya delapan terpidana itu tidak pernah melakukan perbuatan-perbuatan yang dituduhkan," harap Titin.

"Semoga ke depan institusi yang menangani perkara ini sejak awal dan institusi lain yang memutuskan cobalah bercermin dari kejadian ini," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved