Senin, 6 Oktober 2025

Kabinet Jokowi Maruf

Kedekatan 3 Sosok Baru di Lingkaran Jokowi dengan Prabowo, Keponakan hingga Orang Kepercayaan

Setidaknya ada tiga sosok baru di lingkaran Jokowi yang merupakan orang-orang dekat Prabowo Subianto.

AFP YASUYOSHI CHIBA/TRIBUNJABAR GANI KURNIAWAN/YOUTUBE SEKRETARIAT PRESIDEN
(Kiri-kanan) Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono; Komisaris Independen PT Pos Indonesia (Persero), Fauzi Baadilla; dan Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono - Setidaknya ada tiga sosok baru di lingkaran Jokowi yang merupakan orang-orang dekat Prabowo Subianto. 

"Gerindra resmi menunjuk Fauzi Baadilla sebagai Koordinator dan Haris Moty sebagai Wakil Koordinator relawan resmi yang akan menggalang pendukung Prabowo Presiden 2024 dari unsur non-parpol," kata Ketua DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dalam keterangannya, Senin (5/6/2023), dikutip dari situs resmi Gerindra.

Tak hanya itu, Fauzi juga diketahui merupakan kader Gerindra.

Pada Pemilu 2019, ia mencalonkan diri sebagai caleg dari Gerindra dari derah pemilihan Jawa Barat IV, namun gagal.

Pengamat: Sarat Kepentingan Politik

Ditunjuknya orang terdekat Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Kabinet Jokowi-Maruf Amin dan Komisaris Independen PT Pos Indonesia, dianggap sarat kepentingan politik.

Hal ini disampaikan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio.

"Tampaknya hal ini untuk kepentingan politik, jadi sangat sarat kepentingan politik," ujar dia saat dikonfirmasi, Kamis.

Masuknya Sudaryono ke kabinet Jokowi, dinilai Hendri sebagai jabatan pengganti lantaran elektabilitasnya di Pilkada Jateng 2024, kalah jauh dari Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi.

Terlebih, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, digadang-gadang juga bakal maju Pilkada Jateng 2024.

Karena itu, Ahmad Luthfi dan Kaesang yang merupakan orang dekat Jokowi, dianggap lebih berpotensi maju dibandingkan Sudaryono.

"Sudaryono seperti mendapat jabatan pengganti setelah tampaknya gagal maju di Jawa Tengah karena ada figur Kaesang dan Ahmad Luthfi yang dekat dengan Jokowi," jelas Hendri.

Terpisah, pengamat politik, Ray Rangkuti, juga menyampaikan hal serupa.

Ia menyebut posisi-posisi penting di pemerintahan Jokowi mulai dikuasai oleh elit politik.

Ray juga menilai hal itu sarat nepotisme.

"Banyak yang percaya nepotisme itu tidak berbahaya selama melalui pemilihan."

"Sekarang, perlahan tapi pasti, posisi-posisi elit jabatan negara mulai dikapling oleh elit politik yang kental dengan napas nepotisme," jelas dia, Kamis.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved