Selasa, 30 September 2025

Idul Adha 2024

Batas Takbiran Idul Adha, Ini Jadwal serta Bacaannya dalam Versi Pendek dan Panjang

Simak batas waktu takbiran Idul Adha. Ada ketentuan yang telah ditetapkan sesuai syariat.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Freepik
Ilustrasi takbiran - Batas waktu takbiran Idul Adha. Terdapat ketentuan yang telah ditetapkan sesuai syariat. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut batas waktu takbiran Idul Adha dikumandangkan.

Untuk menyambut Hari Raya Idul Adha umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan takbiran.

Pada momen tersebut akan ada lantunan takbir yang terus digemakan.

Tak hanya itu, sesudah Idul Adha, takbir tersebut juga masih dikumandangkan.

Lantas kapan batas takbiran Idul Adha?

Dikutip dari laman Muhammadiyah, umat muslim disunnahkan untuk memperbanyak membaca tahlil, takbir, tahmid, puasa dan mengerjakan amal shaleh terutama pada 1 hingga 10 Zulhijjah.

Sementara itu, takbiran disyariatkan pada hari Arafah (9 Zulhijjah), Nahar (10 Zulhijjah) dan Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah).

Mengutip laman Pondok Pesantren Asshiddiqiyah terkait waktu takbiran Idul Adha tersebut, para ulama terbagi dalam tiga pendapat, yakni:

Pertama, dimulai saat setelah shalat zhuhur pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan berakhir setelah shalat subuh pada akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah), juga mengumandangkan takbir seraya mengiringi seluruh shalat fardu.

Hal tersebut merupakan pendapat yang shahih dan telah diriwayatkan dari ‘Utsman bin ‘Affan, Ibnu Umar, Zaid bin Tsabit, Ibnu Abbas, itu juga pendapat Imam Malik dan Imam Ahmad.

Pendapat kedua, takbir dimulai setelah shalat maghrib pada malam Idul Adha (10 Dzulhijjah), sebagai qiyas atau analogi dengan Idul Fitri, dan berakhir setelah shalat subuh di akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).

Baca juga: Bacaan Takbiran Idul Adha dalam Tulisan Arab dan Latin, Versi Pendek dan Panjang

‌Pendapat ketiga, mulai bertakbir setelah shalat subuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), dan berakhir setelah shalat ashar pada akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).

Riwayat yang demikian berasal dari ‘Umar bin Khattab, ‘Ali bin Abi Thalib, Sufyan At-Tsauriy, Ahmad, Ishaq, Abu Yusuf, Muhammad dan Ibnu Al Mundzir juga memilihnya.

Dari pendapat tiga pendapat tersebut, yang paling shahih menurut Imam Nawawi adalah mulai bertakbir setelah shalat subuh pada hari Arafah dan berakhir pada waktu shalat ‘Ashar akhir hari tasyrik (tanggal 13 Dzulhijjah).

Bacaan Takbiran Idul Adha

Berikut bacaan takbir Idul Adha yang dikutip dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya Drs Moh Rifa’i:

1. Bacaan Takbiran Idul Adha Versi Pendek

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd.

Artinya:

"Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah".

2. Bacaan Takbiran Idul Adha Versi Panjang

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar. Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa.

Laa ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiina walau karihal kaafiruun.

Laa ilaaha illallaahu wahdahu, shadaqa wa'dahu, wanashara 'abdahu, - wa a'azza jundahu, wahazamal ahzaaba wahdahu.

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.

Artinya:

"Allah Maha Besar (3x). Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.

Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala puji bagi Allah.

Maha Suci Allah pada pagi dan petang, tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali Allah.

Dengan ikhlas kami beragama kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membenci, tidak ada Tuhan malainkan Allah sendiri-Nya, benar janji-Nya, dan Dia menolong akan hamba-Nya.

Dan Dia mengusir musuh Nabi-Nya dengan sendiri-Nya, tiada Tuhan melainkan Allah.

Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan bagi-Nya segala puji."

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan