Senin, 6 Oktober 2025

Tragedi Ledakan Dahsyat Gudang Amunisi Cilandak 40 Tahun Silam, Roket Sebesar Batang Kelapa Ngamuk

tanggal 3 November 1984, gudang amunisi milik Marinir di Cilandak, Jakarta, tiba-tiba meledak dan terbakar.

Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi KOMPAS/Perpusnas RI
Warga mengungsi akibat gudang amunisi milik Marinir di Cilandak, Jakarta, tiba-tiba meledak dan terbakar, tanggal 3 November 1984. 

Sebanyak 87 orang menjadi korban ledakan gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL tersebut. 

Di mana 85 orang di antaranya menderita luka ringan dan sedang, satu orang kritis, dan satu lainnya meninggal.

Para korban rata-rata terkena pecahan genteng dan kayu dari gudang amunisi yang meledak tersebut.

Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) memasang garis menuju lokasi ledakan gudang amunisi Kopaska di Pangkalan Utama TNI AL III, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk kepentingan jalannya evakuasi korban, Rabu (5/3/2013). Ledakan gudang amunisi yang terjadi pada pukul 10.20 WIB tersebut menyebabkan seorang anggota TNI AL meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) memasang garis menuju lokasi ledakan gudang amunisi Kopaska di Pangkalan Utama TNI AL III, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk kepentingan jalannya evakuasi korban, Rabu (5/3/2013). Ledakan gudang amunisi yang terjadi pada pukul 10.20 WIB tersebut menyebabkan seorang anggota TNI AL meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Adapun penyebab ledakan gudang amunisi tersebut diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik yang kemudian mengenai amunisi yang disimpan.

Sementara ledakan keras yang terjadi itu dikarenakan bahan peledak TNT (Trinitrotoluene), bukan senjata.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut saat itu, yakni Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menjelaskan, TNT yang berada di gudang tersebut, lanjutnya, digunakan untuk senjata ringan yang biasa digunakan anggota Kopaska.

Sementara itu, Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas mencatat, hingga saat ini terdapat total empat gudang munisi dan penyimpanan bahan peledak milik TNI-Polri meledak dalam 10 tahun terakhir.

Selain di Pondok Dayung, Anton mencatat, gudang berisi bahan peledak milik Brimbob Polda Jateng, Semarang yang meledak pada 14 September 2019 lalu.

Insiden tersebut melukai satu orang.

Ketiga, gudang milik Detasemen Gegana, Satuan Brimob Polda Jatim, Surabaya, Jawa Timur, meledak pada 4 Maret 2024 lalu.

Ledakan yang disebutkan berasal dari mortir yang akan didisposal melukai 10 anggota.

Suasana di area terjadinya ledakan di markas Detasemen Gegana, Satuan Brimob yang berlokasi di kawasan Jalan Gresik, Morokrembangan, Krembangan Surabaya, Senin (4/3/2024). Ledakan tersebut berasal dari sisa bahan peledak mortir yang disimpan dalam gudang di area markas tersebut. SURYA/HABIBUR ROHMAN
Suasana di area terjadinya ledakan di markas Detasemen Gegana, Satuan Brimob yang berlokasi di kawasan Jalan Gresik, Morokrembangan, Krembangan Surabaya, Senin (4/3/2024). Ledakan tersebut berasal dari sisa bahan peledak mortir yang disimpan dalam gudang di area markas tersebut. SURYA/HABIBUR ROHMAN (Surya/Habibur Rohman)

Menurut Anton, mengingat insiden tersebut kerap berulang, maka penting untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh terkait standar penanganan munisi terutama yang telah kedaluwarsa dan akan dimusnahkan.

Ia mengatakan baik TNI maupun Polri memang telah ada aturan baku perihal penanganan munisi dan bahan peledak.

Akan tetapi, lanjut dia, mengingat beberapa insiden terakhir melibatkan bahan peledak kedaluwarsa maka sudah sepatutnya ada peninjauan aturan yang komprehensif.

"Selain itu, belajar dari ledakan Gudmurah, ada baiknya ke depan, Panglima TNI bersama para Kepala Staf untuk meninjau ulang semua lokasi penyimpanan munisi dan bahan peledak," kata Anton ketika dikonfirmasi pada Minggu (31/3/2024).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved