Prakiraan Cuacaa
Peringatan Dini BMKG Besok, 18 Maret 2024: Bali Berpotensi Hujan, Kilat dan Angin Kencang
Simak peringatan dini BMKG besok, 18 Maret 2024 terpantau di wilayah Bali akan terjadi potensi cuaca ekstrem hujan kilat, dan angin kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin, 18 Maret 2024.
Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 25 wilayah di Indonesia.
Bali dan 7 wilayah lainnya berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan, kilat dan angin kencang.
Sementara 27 wilayah lainnya juga akan dilanda cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Wilayah yang berpotensi hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
Sumatera Barat
Jambi
Banten
Jawa Barat
Baca juga: Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Minggu, 17 Maret 2024, BMKG: Bogor dan Depok Potensi Hujan Sedang
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Bali
Papua Barat
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
Aceh
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Jawa Timur
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Baca juga: BMKG Bantah Video yang Sebut Gempa Kuat Bakal Lumpuhkan Jakarta & Jadi Alasan Ibu Kota Dipindah
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku
Papua
Baca juga: BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Terjadi Juli hingga Agustus 2024
Pemicu Cuaca Ekstrem
Terjadi Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara, selatan Bali, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara 998 hPa serta bergerak ke arah Barat-Barat Daya.
Potensi sistem untuk menjadi siklon tropis dalamn 24 jam ke depan dalam kategori rendah-sedang.
Bibit Siklon Tropis 94S terpantau di Teluk Carpentaria, dengan kecepatan angin maksimum 40 knot dan tekanan udara 992 hPa serta bergerak ke arah Selatan-Barat Daya.
Potensi sistem untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori tinggi. Sistem ini menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa utara Jawa Timur hingga Laut Bali, peraian selatan Jawa-NTT, Papua bagian tengah, dan Laut Arafuru, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di sekitar Bibit siklon tropis tersebut.
Selain itu, Bibit Siklon Tropis ini juga membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin yang memanjang dari Samudera Hindia barat Lampung hingga Jawa Tengah, dan Laut Bali hingga Laut Timor. Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudera Hindia barat Aceh.
Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang dari Riau hingga Lampung, Laut Jawa hingga Laut Bali, Kalimantan bagian utara, Teluk Bone hingga perairan utara NTT, Laut Banda, Teluk Cendrawasih hingga Papua bagian Tengah, dan Laut Arafuru.
Daerah konfluensi lain juga terpantau di Laut Natuna, Samudra Hindia barat daya Lampung hingga Banten, Selat Makassar, dan Laut Maluku.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.