Kamis, 2 Oktober 2025

Ramadan 2024

Awal Puasa Ramadhan 2024 Berpotensi Beda, Wapres dan Menag Imbau Masyarakat Jaga Toleransi

Berikut ini imbauan Wapres dan Menag soal potensi perbedaan awal puasa Ramadan 2024 di Indonesia.

Penulis: Nuryanti
Kolase Tribunnews
Ilustrasi Puasa Ramadan 2024. Berikut ini imbauan Wapres dan Menag soal potensi perbedaan awal puasa Ramadan 2024 di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Awal puasa Ramadan 1445 H di Indonesia berpotensi terjadi perbedaan.

Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.

Ada juga sebagian jemaah tarekat yang akan mulai puasa Ramadan pada Minggu, 10 Maret 2024.

Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada Minggu (10/3/2024).

Sidang Isbat akan memutuskan apakah puasa Ramadan tahun ini akan dimulai pada tanggal 11 atau 12 Maret 2024.

Mengenai potensi perbedaan awal Ramadan 2024, Wakil Presiden RI (Wapres) Ma'ruf Amin meminta masyarakat bisa saling menghargai dan menghormati.

Ma'ruf Amin meminta umat muslim tetap menjalankan ibadah sesuai dengan keputusan yang diyakininya.

"Sikap yang kita harus bangun adalah sikap saling pengertian, legowo, untuk bisa berbeda."

"Dan itu sudah lama kita berbeda, jadi masing-masing saja," ungkap Wapres dalam keterangannya, Kamis (7/3/2024).

"Kalau mungkin besok (penetapan 1 Ramadan 1445 H) Muhammadiyah masuk Senin, mungkin pemerintah Selasa, ya silakan Senin atau Selasa," jelasnya.

Meski begitu, Ma'ruf Amin menegaskan, perbedaan tersebut merupakan hal wajar.

Baca juga: Kemenag: Ini Alasan Pentingnya Sidang Isbat Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah Digelar

Sebab, dalam melihat keberadaan hilal, terdapat beberapa kriteria yang digunakan dan mungkin diinterpretasikan berbeda oleh setiap anggota sidang.

"Setiap ada tinggi hilal di bawah 2 derajat, pasti ada perbedaan, karena perbedaan kriteria."

"Karena itu, untuk menyamakan kriteria ini kan belum ketemu," imbuh dia.

Senada dengan Wapres, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga mengimbau umat muslim tetap menjaga ukhuwah dan toleransi dalam menyikapi potensi beda awal puasa Ramadan 2024.

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi," kata Yaqut di Jakarta, Rabu (6/3/2024), dilansir laman Kemenag.

Menag kini telah menerbitkan edaran penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idulfitri 1445 H.

"Umat Islam agar melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi," tambah Yaqut Cholil Qoumas.

Berikut ketentuan lengkap Edaran Menag No SE 1 tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi:

1. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

2. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.

3. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

4. Umat Islam dimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan taqwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.

5. Takbiran Idul Fitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

6. Takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah islamiyah.

7. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah/2024 Masehi dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan.

8. Materi ceramah Ramadan dan Khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

9. Mengimbau kepada umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat.

Sidang Isbat Awal Ramadan 2024

Kemenag akan menggelar sidang isbat di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2024).

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam), Kamaruddin Amin, menyampaikan sidang isbat awal Ramadan 2024 akan digelar secara hybrid, daring, dan luring.

“Sidang Isbat ini merupakan salah satu layanan keagamaan bagi masyarakat untuk mendapat kepastian mengenai pelaksanaan ibadah,” katanya di Jakarta, Senin (19/2/2024), masih dari laman Kemenag.

Baca juga: Kenduri Budaya 9 Lokasi Jelang Ramadan, Teguh: Lestarikan Tradisi Masyarakat Pesisir

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adib, mengatakan sidang isbat akan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, serta dihadiri para duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam.

Sidang isbat ini juga akan melibatkan perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hingga Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang," ungkapnya.

Adib menjelaskan, sidang isbat penetapan awal Ramadan 1445 H akan dibagi menjadi tiga tahap.

Tahap pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi).

Pemaparan dilakukan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB.

"Sesi ini terbuka untuk umum dan akan disiarkan secara live di channel Youtube Bimas Islam,” lanjut Adib.

Tahap kedua, sidang isbat penetapan awal Ramadan 1445 H digelar secara tertutup setelah salat Magrib.

Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 134 lokasi di seluruh Indonesia.

"Tahap ketiga, konferensi pers hasil Sidang Isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag," papar Adib.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Rizki Sandi Saputra)

Berita lain terkait Ramadan 2024

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved