Kamis, 2 Oktober 2025

Erupsi Gunung Marapi

Apa Itu Ring of Fire? Zona yang Diperbincangkan terkait Letusan Gunung Marapi

Ring of Fire diperbincangkan setelah letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat. Berikut ini pengertian Ring of Fire dan daftar gunung api di Indonesia.

Editor: Nuryanti
Kids Fun Science
Indonesia termasuk dalam kawasan Ring of Fire. Berikut ini pengertian Ring of Fire. 

TRIBUNNEWS.COM - Ring of Fire kembali diperbincangkan setelah terjadi erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat pada Minggu (3/12/2023) sore dan letusan terakhir pada Selasa (5/12/2023).

Dari 75 orang pendaki, 52 orang selamat dan 23 orang lainnya meninggal dunia setelah terjebak di area Gunung Marapi, menurut update pada Kamis (7/12/2023).

Ring of Fire adalah rangkaian gunung berapi dan lokasi aktivitas seismik, atau gempa bumi, di sekitar tepi Samudra Pasifik.

Ring of Fire disebut juga Sabuk Circum-Pasifik, yang memanjang di sepanjang Samudra Pasifik.

Jalur ini memanjang dalam bentuk tapal kuda dari ujung selatan Amerika Selatan turun melalui Jepang dan Selandia Baru.

Di sana, Lempeng Pasifik bertemu banyak lempeng tektonik dan dikategorikan sebagai zona paling aktif secara seismik dan vulkanik di dunia.

Baca juga: Mahasiswa UNP Korban Terakhir Erupsi Gunung Marapi Berhasil Dievakuasi

Kawasan Ring of Fire ditandai dengan gunung api aktif dan gempa bumi yang sering terjadi, dikutip dari National Geographic.

Panjang Ring of Fire kurang lebih 40 ribu kilometer (24.900 mil).

Ring of Fire berada di sepanjang batas-batas antara beberapa lempeng tektonik, termasuk Pasifik, Juan de Fuca, Cocos, India-Australia, Nazca, Amerika Utara, dan Lempeng Filipina.

Sebagian besar Ring of Fire terletak di atas lempeng yang tumpang tindih pada batas konvergen atau zona subduksi.

Sehingga, lempeng yang berada di bawahnya didorong ke bawah, atau ditundukkan, oleh lempeng di atasnya.

Saat batuan disubduksi, lempeng tersebut meleleh dan menjadi magma.

Aktivitas Erupsi gunung anak krakatau terlihat dari KRI Torani 860 di perairan Selat Sunda, Banten, Kamis (27/12/2018). Petugas pos pengamatan anak gunung Krakatau mencatat ada sembilan kali letusan dalam satu menit, jumlah ini menurun dibandingkan hari sebelumnya yang terjadi letusan 14 kali per menit. (Tribunnews/Jeprima)
Aktivitas Erupsi gunung anak krakatau terlihat dari KRI Torani 860 di perairan Selat Sunda, Banten, Kamis (27/12/2018).  (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca juga: 22 Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi Berhasil Teridentifikasi, Mayoritas Mahasiswa, Ini Daftarnya

Kelimpahan magma yang begitu dekat dengan permukaan bumi menimbulkan kondisi yang matang untuk aktivitas vulkanik.

Pengecualian yang signifikan adalah perbatasan antara Lempeng Pasifik dan Amerika Utara.

Ada kurang lebih 1.350 gunung berapi yang berpotensi aktif di seluruh dunia.

Gunung berapi ini termasuk 129 gunung dengan status aktif di Indonesia, seperti Gunung Marapi, Gunung Merapi, Gunung Kerinci, dan Gunung Anak Krakatau.

Lava pijar menyembur dari Gunung Merapi terlihat dari Desa Tunggularum, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (13/3/2023). AFP/DEVI RAHMAN
Lava pijar menyembur dari Gunung Merapi terlihat dari Desa Tunggularum, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (13/3/2023). AFP/DEVI RAHMAN (AFP/DEVI RAHMAN)

Baca juga: UPDATE Erupsi Gunung Marapi, Total Korban Meninggal Dunia Mencapai 23 Orang

Gunung Api Aktif di Indonesia yang Dipantau PVMBG

Dari 127 gunung api aktif, ada 69 gunung api aktif yang dipantau oleh PVMBG, berikut ini daftarnya:

1. Sinabung, Sumatera Utara

2. Merapi, Jawa Tengah

3. Semeru, Jawa Timur

4. Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur

5. Karangetang, Sulawesi Utara

6. Inielika, Nusa Tenggara Timur

7. Iya, Nusa Tenggara Timur

8. Sindoro, Jawa Tengah

9. Raung, Jawa Timur

10. Dieng, Jawa Tengah

11. Colo, Sulawesi Tengah

12. Sorik Marapi, Sumatra Utara

13. Ijen, Jawa Timur

14. Ebulobo, Nusa Tenggara Timur

15. Sangeang Api, Nusa Tenggara Barat

16. Lewotobi Perempuan, Nusa Tenggara Timur

17. Sumbing, Jawa Tengah

18. Peut Sagoe, Aceh

19. Mahawu, Sulawesi Utara

20. Lokon, Sulawesi Utara

21. Batur, Bali

22. Tangkoko, Sulawesi Utara

23. Tambora, Nusa Tenggara Barat

24. Talang, Sumatera Barat

25. Kelimutu, Nusa Tenggara Timur

26. Papandayan, Jawa Barat

27. Anak Ranakah, Nusa Tenggara Timur

28. Burni Telong, Aceh Tengah

29. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur

30. Gede, Jawa Barat

31. Seulawah Agam, Aceh Besar

32. Rinjani, Nusa Tenggara Barat

33. Banda Api, Maluku Tengah

34. Gamkonora, Maluku Utara

35. Lamongan, Jawa Timur

36. Arjuno Welirang, Jawa Timur

37. Guntur, Jawa Barat

38. Kelud, Jawa Timur

39. Rokatenda, Nusa Tenggara Timur

40. Dempo, Sumatera Selatan

41. Galunggung, Jawa Barat

42. Ile Werung, Nusa Tenggara Timur

43. Tangkuban Perahu, Jawa Barat

44. Awu, Sulawesi Utara

45. Ruang, Sulawesi Utara

46. Marapi, Sumatra Utara

47. Kaba, Bengkulu

48. Ciremai, Jawa Barat

49. Ambang, Sulawesi Utara

50. Lereboleng, Nusa Tenggara Timur

51. Salak, Jawa Barat

52. Egon, Nusa Tenggara Timur

53. Slamet, Jawa Tengah

54. Gamalama, Maluku Utara

55. Bromo, Jawa Timur

56. Kelud, Jawa Timur

57. Papandayan, Jawa Barat

58. Anak Krakatau, Lampung

59. Kerinci, Sumatera Barat

60. Kelimutu, Nusa Tenggara Timur

61. Agung, Bali

62. Soputan, Sulawesi Utara

63. Dukono, Maluku Utara

64. Gamkonora, Maluku Utara

65. Batutara, Nusa Tenggara Timur

66. Sirung, Nusa Tenggara Timur

67. Kie Besi, Maluku Utara

68. Colo, Sulawesi Tengah

69. Burni Telong, Aceh.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti/Muhammad Zulfikar)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved