Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Hari Ini, 26 November 2023: 34 Wilayah Terjadi Cuaca Ekstrem
Simak peringatan dini cuaca ekstrem BMKG hari ini, 26 November 2023, terpantau 34 wilayah berpotensi cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk hari ini, Minggu 26 November 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hari ini.
Berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 34 wilayah.
Terdapat 28 wilayah lainnya juga berpotensi terjadi hujan lebat, kilat, dan dapat disertai angin kencang.
Selain itu ada 6 wilayah lainnya berpotensi mengalami hujan disertai kilat dan angin kencang.
Baca juga: Cuaca Besok BMKG Minggu, 26 November: 28 Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, Angin Kencang
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
Baca juga: Peringatan Dini BMKG, 25 November 2023: Tinggi Gelombang di Laut Natuna Utara Capai 4 Meter
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
Baca juga: Gempa M 4,0 Guncang Pangandaran Siang Ini, Terasa hingga Ciamis, BMKG: Pusat Gempa di Laut
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Yogyakarta Diperkirakan Terjadi Hujan Lebat pada Sabtu, 25 November 2023
Pemicu Cuaca Ekstrem
Terdapat bibit Siklon Tropis 99W terpantau di Laut China Selatan dengan kecepatan angin 15kt dan tekanan 1007 hPa.
Sistem ini bergerak ke arah Barat. Sistem 99W ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Laut China Selatan, dari Selat Malaka hingga Sumatra Utara, dan dari Riau hingga Selat Karimata.
Selain itu ada daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut China Selatan.
Sistem ini juga menginduksi peningkatan kecepatan angin (low level jet) di Laut China Selatan timur Vietnam.
Sirkulasi Siklonik terpantau di Selat Karimata, yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Laut Jawa hingga Kep. Bangka Belitung, dan dari Bengkulu hingga Laut Natuna, serta daerah konfluensi dari di Laut Jawa dan Kalimantan Barat.
Daerah konvergensi lain memanjang di Perairan timur Sumatra Utara, dari Semenanjung Thailand dan Aceh hingga Laut Andaman, dari Laut Sulu hingga Kalimantan Utara, dari Kalimantan Timur hingga Selat Makassar, di Laut Seram, dan dari Laut Arafuru hingga Papua.
Daerah konfluensi lain juga terpantau memanjang dari Maluku hingga Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.