Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Adian Sebut PDIP Sudah Beri Segalanya untuk Jokowi dan Keluarga: Bagaimana Gibran Tak Saya Pikirkan

Politikus PDIP, Adian Napitupulu, membeberkan bagaimana sikap PDIP pada Jokowi dan keluarganya dalam hal politik.

ISTANA KEPRESIDENAN/AGUS SUPARTO
Dari kiri ke kanan, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Presiden Joko widodo, dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri berfoto bersama seusai pengumuman bakal capres PDI-P yang dilaksanakan di Istana Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). 

"Pemahaman saya, ada keinginan-keinginan dari Presiden yang tidak disepakati oleh Bu Mega," ujar Ari.

Baca juga: Antar Prabowo-Gibran ke KPU RI, Golkar Ungkap Posisi Bahlil Lahadalia: Wakil Ketua Tim Pemenangan

Ari menduga, keinginan Jokowi salah satunya adalah soal perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode.

Sebelum pandemi Covid-19 merajalela di Indonesia, sejumlah aparat desa dan kepala desa bergerak ke Gelora Bung Karno yang mengusulkan agar masa menjabat presiden diperpanjang hingga tiga periode.

Begitu pula ketika muncul usulan jabatan presiden diperpanjang hingga tiga periode karena pandemi Covid-19.

"Ide itu disampaikan kepada Bu Mega, Bu Mega tetap firm tidak sepakat karena harus sesuai dengan konstitusi, presiden bisa dipilih sebanyak-banyaknya dua kali."

"Saya dan berbagai kalangan tetap percaya bahwa Pak Jokowi kecewa dengan dua permintaan yang tidak dituruti," ucap Ari.

Selain soal jabatan presiden tiga periode, Ari juga menduga, permintaan Jokowi lainnya yang tidak dituruti oleh Megawati yaitu menjadikan Gibran Rakabuming Raka sebagai capres atau cawapres.

Usulan itu, dugaan Ari, kembali ditolak oleh Megawati.

"Permintaan-permintaan yang di luar nalar politik, di luar nalar atau akal sehat dari seorang politisi senior, walau Bu Mega tidak pernah menjadi 2 kali presiden," bebernya.

Ia juga menyampaikan, kemungkinan Jokowi membutuhkan kebanggaan politik yang tinggi dengan anggapan bahwa 80 persen masyarakat puas terhadap pemerintahan saat ini.

Selain itu, ia menduga Jokowi terbuai dukungan para relawan yang membuatnya yakin mencalonkan Gibran sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo.

Tak hanya itu, Jokowi juga merestui Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Soal rencana Kaesang semula menjadi Wali Kota Depok, tiba-tiba 'mengakuisisi' PSI."

"Ini menjadi gerbong dari relawan-relawan sebagai wadah politik yang menurut kacamata dari pengamat politik sangat susah memahami manuver-manuver yang dilakukan Jokowi dan keluarganya," papar Ari.

Baca juga: Resmi Daftar ke KPU RI, Gibran: Tugas Kami Sekarang Melanjutkan dan Meneruskan

Gibran Masih Kader PDIP saat Daftar ke KPU

Muhammad Luthfi Ali Yahya atau Habib Luthfi (tengah) menghadiri deklarasi pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Muhammad Luthfi Ali Yahya atau Habib Luthfi (tengah) menghadiri deklarasi pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Rabu (25/10/2023). (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Gibran Rakabuming Raka diketahui masih berstatus sebagai kader PDIP saat mendaftar sebagai cawapres pasangan Prabowo Subianto, ke KPU pada Rabu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved