Minggu, 5 Oktober 2025

Menaker: Tingkatkan Kompetensi dan Produktivitas SDM Dengan Pendidikan dan Pelatihan

Pemerintah berupaya meningkatkan kompetensi dan produktivitas SDM serta human capital dengan memasifikasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Erik S
dok Kemnaker
dok Kemnaker Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah saat menjadi pembicara pada Symposium on Human Capital dengan tema Towards the Digital and Sustainable Future: Human Capital Imperatives, yang diselenggarakan oleh MBA FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Kafegama MM, di Jakarta, Kamis (3/8/2023) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menekankan pentingnya meningkatkan kompetensi dan produktivitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan.

Menurutnya dengan peranan pendidikan tinggi yang dikelola dengan baik mengikuti perkembangan zaman, Indonesia mampu bersaing di era yang akan datang.

Baca juga: Menaker Resmikan Website Norma 100, Perusahaan Diminta Ukur Kepatuhan Ketenagakerjaan Sendiri

Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara pada Symposium on Human Capital dengan tema Towards the Digital and Sustainable Future: Human Capital Imperatives, yang diselenggarakan oleh MBA FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Kafegama MM, di Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Ida mengatakan pendidikan tinggi merupakan kasta tertinggi dari proses pendidikan.

Oleh sebab itu mutunya harus terus ditingkatkan, agar menghasilkan lulusan yang siap untuk masuk ke dalam dunia industri, dan  mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Pemerintah terus meningkatkan  mutu pendidikan tinggi melalui program kampus merdeka belajar, agar lulusannya dapat memperoleh kesempatan untuk 
belajar secara langsung di dunia industri," ujar Menaker Ida Fauziyah dalam keterangannya. 

Pemerintah berupaya meningkatkan kompetensi dan produktivitas SDM serta human capital dengan memasifikasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

Ia juga menegaskan kembali pentingnya peranan human capital dan pembangunan kualitas SDM untuk menghadapi era digital yang penuh tantangan. 

Baca juga: Menaker Ida Fauziyah: Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus Jadi Prioritas Dunia Kerja di Indonesia

"Saya yakin dari simposium ini dapat memberikan perspektif baru bagi pembangunan kualitas SDM dan human capital di Indonesia," ucap Menaker.

Usai menaker memberikan sambutan dilanjutkan dengan diskusi.

Panelis ahli memperkaya diskusi dengan pengalaman dan pandangan spesifik.

Yunus Triyonggo menekankan pentingnya upskilling dan reskilling dalam era teknologi digital.

Herdy Harman berbagi pengalaman mengenai perubahan mindset dalam pengelolaan SDM di ekosistem turisme.

Mark Teoh mempresentasikan Deloitte Workforce Sustainability Framework sebagai jawaban atas tantangan keberlanjutan.

Sesi diskusi dengan para peserta dilanjutkan dengan sesi khusus yang dipimpin oleh Sari Sitalaksmi, Ph.D.

Dalam sesi ini dirumuskan serangkaian imperatif strategis dalam penentuan arah pengelolaan sumber daya manusia di Indonesia.

Di antara imperatif tersebut adalah bahwa Human Capital adalah perhatian semua lini bisnis, tidak terbatas pada divisi sumber daya manusia saja.

Kedua, Human Capital harus bergerak menjadi enabler dalam menyiapkan talenta masa depan.

Ketiga, perlu penguatan kolaborasi antara industri, universitas, dan pemerintah dalam mempercepat transisi menuju masa depan digital yang berorientasi pada keberlanjutan.

Antusiasme peserta mencerminkan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan dan peluang dalam bidang Human Capital.

Simposium ini berdampak nyata terhadap perumusan rekomendasi kebijakan bagi praktisi Human Capital di Indonesia, menandai langkah penting dalam membangun kesiapan modal manusia Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved