Selasa, 7 Oktober 2025

Buro Happold Beberkan Desain JIS Versi Mereka: Anti Banjir hingga Penambahan Fasilitas Publik

Buro Happold membeberkan beberapa panduan desain JIS, yaitu dari stadion anti banjir hingga tidak menimbulkan ketimpangan sosial dengan warga.

Dok. Dinas Pariwisata DKI Jakarta
Jakarta International Stadium (Dok. Dinas Pariwisata DKI Jakarta). Buro Happold membeberkan beberapa panduan desain JIS, yaitu dari stadion anti banjir hingga tidak menimbulkan ketimpangan sosial dengan warga. 

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan konsultan bangunan asal Inggris, Buro Happold, membeberkan desain yang disarankan pihaknya terkait pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di era kepemimpinan Anies Baswedan.

Adapun salah satu desain yang ditawarkan adalah stadion JIS yang anti-banjir.

Dalam keterangannya, dikutip dari burrohappold.com, ada potensi banjir di Jakarta Utara yang telah teridentifikasi.

Sehingga, desain anti banjir harus menjadi poin penting dalam pembangunan JIS.

"Tim infrastruktur kami mengembangkan panduan tentang strategi dan manajemen muka air yang inovatif dan berkelanjutan, seperti pengenalan sistem penyaringan air alami untuk menambah ketahanan terhadap banjir," kata Burro Happold, dikutip Tribunnews.com, Senin (10/7/2023).

Selain itu, sorotan lain juga ditujukan terkait lokasi JIS yang dibangun di sekitar pemukiman.

Baca juga: Buro Happold: Kami Hanya Diminta Membuat Panduan Desain, Bukan Mendesain JIS

Buro Happold menilai ketika JIS dibangun, maka dimungkinkan adanya ketimpangan sosial.

Alhasil, Buro Happold menginginkan agar stadion JIS dibangun dengan asas ramah untuk masyarakat sekitar.

Tak hanya stadion, Buro Happold juga menginginkan adanya sarana olahraga di JIS yang bisa dinikmati orang dari manapun.

"Untuk menyatukan dua lingkungan yang berbeda, rencana induk konsep kami untuk fase 2 terkait area yang lebih luas berfokus pada membangun sebuah komunitas yang berorientasi pada olahraga," tuturnya.

Panduan desain dari Buro Happold tidak hanya berfokus kepada pembangunan stadion JIS saja.

Mereka turut menyoroti fasilitas publik seperti transportasi hingga akses bagi pejalan kaki ketika ingin datang ke JIS.

"Merekomendasikan penambahan fasilitas transportasi publik, demikian juga menyediakan lahan parkir khusus (off-site) sebelum stadion beroperasi dalam kapasitas penuh," ujar Buro Happold.

Namun, menurut Buro Happold, deretan panduan tersebut tidak dipakai oleh penanggung jawab pembangunan JIS, yaitu Jakarta Konsultindo (Jakkon).

Buro Happold mengungkapkan Jakkon justru menunjuk pihak lain untuk mendesain stadion dengan kapasitas 82 ribu penonton tersebut.

"Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold."

"Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah," jelasnya.

Baca juga: PSSI Resmi Ajukan 8 Stadion ke FIFA untuk Venue Piala Dunia U17 2023, Termasuk JIS

Seperti diketahui, pembangunan JIS tengah menjadi sorotan usai Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggap stadion tersebut tidak sesuai standar FIFA.

Adapun penilaian ini muncul setelah adanya rencana JIS digunakan untuk gelaran Piala Dunia U-17.

3 Evaluasi JIS

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono; Ketua Umum PSSI, Erick Thohir; dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono; melakukan peninjauan JIS pada Kamis (4/7/2023).

Dalam peninjauan tersebut, ada tiga evaluasi terkait JIS.

1. Rumput Tidak Sesuai Standar FIFA, Bakal Diganti Seluruhnya

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Pj Gubernur DK Jakarta, Heru Budi Hartono memeriksa rumput Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Selasa (4/7/2023).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Pj Gubernur DK Jakarta, Heru Budi Hartono memeriksa rumput Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Selasa (4/7/2023). (Warta Kota/Istimewa)

Basuki mengatakan rumput di JIS tidak sesuai standar FIFA.

Sehingga, demi pagelaran Piala Dunia U-17 pada 10 November-2 Desember 2023, Basuki mengatakan seluruh rumput di JIS akan diganti.

"Hari ini kita melihat JIS stadion kita yang sangat bagus ini. Namun, kita evaluasi kira-kira kalau nanti diperiksa, dievaluasi FIFA mudah-mudahan sudah memenuhi standar itu. Salah satu yang utama rumput," ujar Basuki dikutip dari YouTube Tribunnews.com.

"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya yang juga mengevaluasi 22 (stadion), termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," sambungnya.

Baca juga: Kementerian PUPR Siapkan Rp 6 Miliar untuk Ganti Rumput JIS, Pengamat Sepakbola: Ada Harga Ada Rupa

Mengutip pernyataan ahli, Basuki mengatakan seluruh rumput JIS akan diganti seluruhnya sehingga memenuhi standar FIFA jika ingin dipakai untuk tiga bulan ke depan.

"Namun, ada solusinya. Kita akan ganti semua rumput tersebut sesuai ahlinya beliau, Pak Kamal sebagai ahli dan agronomi rumput di stadion."

"Menurut beliau, harus diganti, kalau mau tiga bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja, mungkin jangka panjang mungkin harus diubah rumputnya."

"Jadi yang sekarang tak dapat memenuhi kriteria FIFA, untuk itu akan diganti rumput yang lain untuk dipakai U-17," papar Basuki.

2. Hanya Ada Satu, Akses ke JIS Ditambah Lima

Selain rumput, Basuki turut menyoroti akses keluar-masuk menuju ke JIS.

Lantaran hanya ada satu akses, ia mengungkapkan akan menambah lima akses untuk menuju ke JIS.

Salah satu akses jalan yang bakal dibangun yaitu jembatan penyeberangan.

"Akses ke stadion yang ada existing sekarang hanya ada satu. Menurut saya, ini bahaya, apalagi di lingkungan penduduk," tuturnya.

"Lima akses lagi baik dengan jembatan penyeberangan, karena kemarin pengalaman menurut Jakmania ada banyak yang parkir di Ancol sehingga kalau ke sini harus muter. Jadi akan kita bangun jembatan supaya lebih cepat," sambung Basuki.

Dalam penambahan akses dari dan ke JIS, Basuki mengatakan akan menggandeng PT KAI, Jasa Marga.

Untuk PT KAI, dirinya mengungkapkan kerjasama akan berfokus kepada penambahan akses ke JIS.

Sementara dengan Jasa Marga untuk mempercepat jalan penyambung ke JIS.

"Kalau ada dari stasiun kit akan bawa ke sini. Ramp untuk tol, Jasa Marga akan kita percepat selesai agar bisa diakses lagi. Semua kita keroyokan ada yang dikerjakan Gubernur DKI, PUPR, ada yang dikerjakan KAI, Jasa Marga."

"Jadi semua keroyokan untuk bisa insyaallah kalau nanti diperiksa FIFA bisa memenuhi syarat untuk bisa dipakai. Sayang, stadion yang sudah begini nggak akan memenuhi syarat sangat disayangkan sehingga diupayakan untuk masuk kriteria standar FIFA," beber Basuki.

Baca juga: Bantah Biaya Renovasi JIS Rp 5 Triliun, Erick Thohir: Pembohongan Publik Luar Biasa

Lebih lanjut, masih terkait akses dari stadion, Basuki mengatakan pihak JakPro telah melakukan simulasi agar dalam waktu 15 menit, penonton dapat keluar seluruhnya dari JIS.

Kendati demikian, pihaknya masih bakal mengecek ulang hasil evaluasi tersebut.

"Akses dari stadion keluar penonton, menurut JakPro sudah cukup, sudah pernah disimulasi syaratnya 15 menit, ini ada 82 ribu penonton kapasitas, kalau GBK standarnya FIFA harus kosong dengan selamat."

"Simulasinya menurut beliau (JakPro) sudah oke, nanti akan kita lihat lagi," kata Basuki.

3. Tak Bisa Dimasuki, Pintu Masuk Bus Pemain Bakal Dibongkar

Evaluasi selanjutnya adalah terkait pintu masuk bus pemain dan ofisial di JIS.

Basuki mengatakan ada pintu yang harus dibongkar atau dilebarkan lantaran bus pemain dan ofisial tidak dapat masuk.

"Ini adalah akses bus, yang nanti akan dipakai utnuk bus besar para pemain dan ofisial, kondisi sekarang bus tak bisa masuk sini, karena ada di sana pintu itu, itu akan dibongkar supaya bus bisa masuk," jelas Basuki.

"Ini mohon maaf, jadi kondisi sekarang bus tak akan bisa masuk sini. Nanti pemain masuk sini, lift diblok untuk pemain, bus besar. Kondisi sekarang tak bisa masuk karena ada pintu tiket di sana sehingga harus dilebarkan atau dibongkar," sambungnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved