Tips Atasi Alergi Susu pada Anak, Ini Gejala yang Timbul
Orang tua perlu memahami beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakan alergi susu pada anak.
TRIBUNNEWS.COM - Alergi susu adalah suatu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh bereaksi lebih terhadap kandungan protein dalam susu.
Tak sedikit anak-anak yang alergi terhadap susu sapi.
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, alergi protein susu sapi dapat mengenai berbagai organ tubuh anak, misalnya saluran napas memperlihatkan gejala pilek dan batuk berulang, saluran cerna memperlihatkan muntah, sakit perut berulang serta diare yang dapat disertai darah, kulit kemerahan dan biduran.
Bahkan pada reaksi yang berat dapat menimbulkan bengkak pada beberapa bagian tubuh, seperti mata, telinga, bahkan sampai syok (meski jarang).
Untuk itu, orang tua perlu memahami beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakan alergi susu pada anak, yakni:
1. Ibu harus menghindari konsumsi produk susu.
Baca juga: Cegah Alergi pada Anak, Tya Ariestya Selektif Beli Furniture hingga Cat Tembok
Bagi ibu yang masih menyusui, produk susu sebaiknya dihindari terlebih dahulu.
Hal ini karena protein dalam susu yang dicerna ibu dapat masuk ke dalam ASI dan menyebabkan reaksi alergi pada bayi.
2. Konsultasi dengan dokter
Ibu bisa menanyakan kepada dokter tentang susu mana yang lebih cocok jika sudah mengetahui ciri-ciri bayi yang alergi susu.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Ibu bisa mengganti susu formula dengan formula hypoallergenic, formula asam amino.
3. Susu pengganti
Sebagian orang beralih ke susu kedelai setelah mengetahui bahwa si bayi mengalami alergi susu.
Pemberian susu kedelai sebagai alternatif pengganti susu formula sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Hal ini karena 10-30 persen bayi yang alergi terhadap protein susu sapi juga alergi terhadap soya.
Baca juga: Cara Mudah Meminimalkan Reaksi Alergi pada Bayi ASI
4. Lengkapi kebutuhan nutrisi lainnya
Jika anak anda sudah MPASI, berikan dia zat besi dari berbagai jenis makanan lainnya.
Pasalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang tidak mengonsumsi susu cenderung akan kekurangan zat besi.
Ibu bisa menambahkan makanan kaya zat besi seperti brokoli,bayam,tuna atau telur kedalam makanannya.
5. Berikan paparan sinar matahari yang cukup
Agar nutrisi bayi bisa tercukupi walaupun tidak cocok dengan susu, ibu juga bisa mengajak bayi berjemur bersama agar mendapatkan manfaat vitamin D secara langsung.
Namun pastikan ibu mengajaknya berjemur dengan waktu 10-15 menit selama 3 kali seminggu.
(Tribunnews.com, Widya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.