Prakiraan Cuaca
Cuaca Ekstrem Besok, 10 Mei 2023, BMKG: 31 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Kilat dan Angin Kencang
Inilah peringatan dini dari BMKG Rabu, 10 Mei 2023, terpantau 31 wilayah berpotensi terjadi cuaca ekstrem hujan, lebat kilat, angin kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Simak informasi peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada besok Rabu, 10 Mei 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 31 wilayah di Indonesia.
Terdapat satu wilayah yang akan mengalami angin kencang, yakni Nusa Tenggara Timur.
Sementara 9 wilayah berpotensi terjadi hujan disertai kilat dan angin kencang.
Dan di 21 wilayah lainnya akan mengalami hujan lebat, kilat dan angin kencang.
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: 32 Wilayah Berpotensi Hujan, Selasa 9 Mei 2023
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatera Barat
- Jambi
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Selasa 9 Mei 2023: Mamuju dan Samarinda Hujan Seharian
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:
- Nusa Tenggara Timur
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Riau
- Kep. Riau
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Yogyakarta
Baca juga: BMKG: Prakiraan Tinggi Gelombang di Perairan Padat Aktivitas Pelayaran Selasa, 9 Mei 2023
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Minggu, 7 Mei 2023: 28 Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Bibit siklon tropis 91S terpantau berada di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 15 knot, tekanan udara minimum 1008.5 mb.
Bibit siklon ini bergerak perlahan ke arah Timur - Tenggara dengan potensi menjadi siklon dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera Barat hingga Pesisir Barat Sumatera Barat dan dari Pesisir Barat Bengkulu hingga Samudera Hindia Sebelah Barat Daya Bengkulu.
Sistem mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar sistem bibit siklon tersebut.
Bibit siklon tropis 91B terpantau berada di amudera Hindia sebelah barat laut Aceh dengan kecepatan angin maksimum 15 knot, tekanan udara minimum 1005 mb.
Bibit siklon ini bergerak perlahan ke arah Barat- Barat Laut dengan potensi menjadi siklon dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Samudera Hindia Barat Aceh hingga Laut Andaman.
Sistem mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar sistem bibit siklon tersebut.
Sirkulasi siklonik terpantau berada di Selat Makassar, di Laut Maluku, dan di Samudera Pasifik Timur Filipina yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut Flores hingga Selat Makassar, dari Laut Sulawesi hingga Sulawesi Utara, di Samudera Pasifik Timur Filipina.
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lain terpantau memanjang dari Pesisir Barat Sumatera Utara hingga Aceh, dari Jawa Timur hingga pesisir Utara Kawa Tengah, dari Kalimantan Timur hingga Sulawesi Barat, dari Laut Arafuru hingga Timur Leste, dari Papua Bagian Tengah hingga Papua Barat, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudera HIndia Barat Sumatera Utara hingga Aceh, di Laut Natuna, di Samudera HIndia Selatan NTT hingga Barat Daya Lampung, di Laut Arafuru, dan di Laut Banda.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.