Pilpres 2024
Bahlil: Capres Ingin Menang Harus Bangun Komunikasi yang Baik dengan Jokowi
Calon presiden (capres) yang ingin menang di Plipres 2024 harus membangun komunikasi yang baik dengan Presiden Joko Widodo.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) yang ingin menang di Plipres 2024 harus membangun komunikasi yang baik dengan Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadahlia dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia, dikutip Senin (1/5/2023).
“Saya yakin bahwa capres yang menang dalam pandangan saya berdasarkan data yang ada, capres yang menang itu adalah capres yang bisa membangun komuiniaksi baik dengan Presiden Jokowi,” kata Bahlil.
“Feeling saya kalau mau menang baik harus komunikasi baik dengan Jokowi,” lanjut dia.
Baca juga: Tren Elektabilitas Ganjar dan Anies Turun, Prabowo Justru Naik, Ini Penjelasan Indikator Politik
Saat ini ada tiga capres potensial yang namanya kerap muncul dalam survei yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Ketiga nama tersebut bersaing ketat dalam tingkat elektoral berdasarkan hasil survei capres yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
Bahlil juga menganggap ketiga sosok tersebut punya peluang untuk menang di Pilpres nanti.
“Kalau 3 calon ini gak ada senior majority, bahkan dalam bahasa saya ini kalau di 35 nama tidak ada capres yang mencapai 30 persen, dengan kata lain capres 30 persen kotor semua,” tuturnya.
Sehingga Bahlil menyebut para capres itu perlu menyikapi dengan baik perkembangan politik yang ada.
Sebab jika salah langkah maka bisa berakibat fatal bagi capres-capres itu.
“Memang betul-betul membutuhkan suatu kepiwaian kita dalam menyikapi dan melihat, dan kemudian saya beripikir siaapa pun capresnya dengan data yang ada 3 besar Ganjar, Prabowo dan Anies salah langkah bisa repot ini,” tuturnya.
“Karena tidak beda 20 digit, Pak Ganjar sama Pak Prabowo hanya 2 persen di bawah margin error. Pak Prabowo dan Pak Anies di bawah kurang lebih 7 persen, ini agak sedikit melewati margin erorr,” imbuh Bahlil.
Untuk informasi, lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait calon presiden (capres) potensial untuk maju di Pilpres 2024.
Survei ini menyajikan simulasi tiga nama capres potensial, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Hasilnya, Ganjar unggul atas perolehan elektabiltas terhadap Prabowo Subianto. Sementara Anies tertinggal dari dua sosok tersebut.
“Ganjar Pranowo 34 persen, Prabowo Subianto 31,7 persen, Anies Baswedan 25,2 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam rilis survei secara virtual, Minggu (30/4/2023).
Kepuasan Publik atas Kinerja Jokowi Sentuh 78,5 Persen
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia juga merilis hasil survei terkait tingkst kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Survei yang dilakukan pada periode 11-17 April 2023 itu mencatatkan mayoritas masyarakat puas terhadap kinerja Presiden Jokowi.
“Di April 2023, 11-17, yang mengatakan sangat puas dan cukup puas dalam 4 skala itu mencapai 78,5 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam rilis survei secara virtual, Minggu (30/4/2023).
Secara rinci angka tersebut didapat dari perhitungan sebanyak 15,8 persen publik mengaku sangat puas dan 62,7 persen cukup puas.
Sementara sebanyak 20 persen publik tidak puas terhadap kinerja orang nomor satu di RI ini.
Rinciannya, 19,2 persen kurang puas dan 1,1 persen tidak puas sama sekali. Sementara 1,3 persen publik memilih tidak tahu/tidak menjawab.
Burhanuddin mengatakan bahwa angka ini merupakan capaian tertinggi Presiden Jokowi dalam tingkat kepuasan publik.
Hal ini, sambung dia, juga berdasarkan catatan survei Indikator Politik Indonesia dalam 9 tahun terakhir, khususnya pada era pemerintahan Presiden Jokowi.
“Dulu kami punya survei sejak masa Ibu Mega. Tapi kita coba bandingkan 9 tahun terakhir. Kali ini, ini adalah rekor tertinggi, approval Presiden Jokowi,” ujar Burhanuddin.
Padahal, kata dia, Jokowi pernah berada di angka 40 persen dalam tingkat kepuasan publik.
“Saat itu saya ingat betul kalau Presiden Jokowi maju di pilpres, dia pasti kalah.”
“Tapi sepertinya Pak jokowi belajar dari tahun sebelumnya terutama di 2015, pada saat approval rating pak jokowi 40,7 persen saat itu, itu inflasi 8,3 persen,” tuturnya.
Adapun survei ini dilakukan pada periode 11-17 April 2023.
Kemudian populasi survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menilah ketika survei dilakukan.
Penarikan sample menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini, jumlah sample adalah sebanyak 1.220 orang.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional dan toleransi kesalahan atau margin of error (MOE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih telah diwawancarai dengan tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.