Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Jumat, 14 April 2023, Potensi Cuaca Ekstrem Terjadi di 32 Wilayah
32 wilayah di Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Jumat (14/3/2023), Riau, Bengkulu, hingga Papua.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah daftar wilayah Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Jumat (14/3/2023).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, sebanyak 32 wilayah mendapat peringatan dini cuaca ekstrem.
Adapun sebanyak 28 wilayah diperkirakan mengalami hujan lebat, disertai petir dan angin.
Di antaranya Aceh, Sumatra Utara, Riau, Bengkulu, dan Papua.
Sementara itu, empat wilayah akan diguyur hujan disertai petir dan angin.
Berikut ini peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Indonesia pada Jumat, 14 April 2023, dikutip Tribunnews.com dari Bmkg.go.id:
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia pada 14-15 April 2023
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatra Barat
- Riau
- Bengkulu
- Sumatra Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi 14 April 2023: Samudera Hindia Selatan Jawa Capai 6 Meter
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Jambi
- Kalimantan Barat
- Sulawesi Barat

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi 14 April 2023: Samudera Hindia Selatan Jawa Capai 6 Meter
Penyebab cuaca ekstrem
Dikutip dari situs BMKG, Bibit Siklon Tropis 90W terpantau berada di Filipina bag utara dan Siklon Tropis ILSA berada di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba.
Kondisi tersebut, membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Samudera Pasifik Utara Papua hingga perairan Timur Filipina serta dari Jawa Barat hingga J NTT serta menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara.
Daerah konvergensi pun terpantau memanjang dari dari Samudera HIndia Aceh hingga Riau, dari Pesisir Barat Sumatra Barat hingga Kep. Bangka Belitung, dari Pesisir Selatan Kalimantan Tengah hingga Laut Flores.
Kemudian, dari Pesisir Selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, dari Pulau Timor hingga Laut Timor, dari Laut Sulawesi hingga Sulawesi Tengah, dari Pesisir Utara Papua Barat hingga Laut Banda, dari Teluk Cendrawasih hingga Papua Bagian Tengah serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Jawa, Kalimantan bag selatan, Laut Timor dan Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis, bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.