Selasa, 30 September 2025

Paskah 2023

Apakah Makna Telur di Hari Paskah? Inilah Penjelasan dan Asal Usulnya

Apakah makna telur di Hari Paskah? berikut penjelasannya, tradisi di beberapa gereja, biasanya anak-anak dilibatkan dalam lomba menghias telur Paskah.

Labalk/Pixabay/CCO
Tradisi telur Paskah sangat populer dalam perayaan momen Paskah di berbagai negara - Apakah makna telur di Hari Paskah? berikut penjelasannya, tradisi di beberapa gereja, biasanya anak-anak dilibatkan dalam lomba menghias telur Paskah. 

“Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu”. (I Kor. 15:17)

Ia berharap perayaan Paskah pada tahun ini dapat dimaknai, untuk membuat umat semakin teguh dengan iman.

Terus berani menjadi saksi Kristus dan jangan takut dengan situasi yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Baca juga: 40 Link Twibbon Selamat Paskah 2023, Beserta Cara Membuat dan Membagikannya di FB, IG, WA, Twitter

Asal-usul Telur Paskah

Dilansir dari Kemenag Kepri, asal usul telur Paskah dimulai di Eropa Abad Pertengahan.

Tradisi ini kemungkinan tidak berasal dari orang Kristen, tetapi tradisi agama lain.

Carole Levin, profesor sejarah dan direktur Medieval and Renaissance Studies Program, University of Nebraska, berkata banyak ahli meyakini Paskah berasal dari festival Anglo-Saxon yang merayakan dewi Eastre dan datangnya musim semi.

Tetapi ada pula yang meyakini tradisi telur Paskah adalah masalah kepraktisan.

Dulu aturan puasa Prapaskah begitu ketat di mana orang Kristen tidak boleh makan daging atau produk hewani apapun termasuk telur.

Menurut Henry Kelly, profesor studi abad pertengahan di University of California, Los Angeles, telur yang dihasilkan ayam-ayam mereka selama kurun waktu tersebut akan direbus agar tahan lama.

Telur kemudian dibagi-bagikan pada orang miskin atau yang tidak mampu membeli daging untuk merayakan Paskah.

Tradisi kumpul keluarga dengan makan bersama dan menghias telur rebus pada hari Paskah sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Tradisi tersebut diyakini oleh para ahli sejarah bermula dari negara bagian Timur Tengah.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penemuan telur burung unta berhias yang sudah berumur 60.000 tahun lalu di Afrika.

Tradisi tersebut kemudian menyebar ke Eropa Timur, dan diadopsi Gereja Ortodoks.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved