Pemilu 2024
Bertemu Romahurmuziy, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Buka Peluang Kerjasama dengan PPP
Hasto Kristiyanto membenarkan ada pertemuannya dengan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membenarkan ada pertemuannya dengan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau Romy, Rabu (1/3/2023).
"Kita kan saling bertemu dengan PPP, apalagi kita tetangga. Tinggal ketok pintu tetangga, kita bertemu," kata Hasto di Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (6/3/2023).
Hasto mengatakan pertemuan tak hanya dilakukan dengan PPP, juga dengan partai lain seperti Golkar, PAN yang satu koalisi dalam Koalisi Indonesia Membangun (KIB), termasuk juga bertemu Gerindra dan PKB yang ada di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
"Pertemuan juga dengan Golkar, Gerindra, PAN, PKB kita sering berdialog sehingga tidak ada masalah," ungkap Hasto.
"PDI Perjuangan bekerjasama dengan partai-partai terutama yang memiliki kesejarahan dalam membangun republik ini," terangnya.
Baca juga: Romahurmuziy: Hasto Sudah Lama Ajak PPP Koalisi dengan PDIP
Sebelumnya, pertemuan antara Hasto dengan Romy baru ramai dibicarakan publik setelah diunggah Romy di akun instagram pribadinya @romahurmuziy.
Romy mengungkapkan, pertemuan tersebut untuk menyamakan persepsi atas situasi dan kondisi politik nasional, serta membicarakan Sistem Pemilu yang tengah di-judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK).
Romy yang dikonfirmasi media mengatakan bahwa satu hal yang digarisbawahi dari pertemuan itu bahwa sebagai sesama partai ideologis dan historis, PPP dan PDIP sama-sama menyatakan siap menjalani sistem pemilu proporsional baik terbuka maupun tertutup.
Baca juga: Longsor di Natuna Kepri: 50 Warga Hilang, 10 Orang Meninggal
Diluar itu, Romy menyebut bersama Hasto bernostalgia tentang sejarah perjalanan duet PDIP-PPP pada saat Mega-Hamzah.
Hal itu, agar bisa mengambil pelajaran untuk posisi masing-masing pada gelaran Pilpres yang akan datang.
Ajak PPP Koalisi dengan PDIP
Romahurmuziy mengatakan jika PDIP telah lama mengajak partainya untuk berkoalisi di Pilpres 2024.
Hal itu terkait pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto pada Rabu (1/3/2023) lalu.
Menurut Romahurmuziy, ajakan berkoalisi sebelumnya juga disampaikan Hasto saat PPP masih dipimpin Suharso Monoarfa.
"Ajakan koalisi kepada PPP oleh Mas Hasto sebenarnya sudah lama, sejak Plt Ketum Pak Harso dan kemarin diulangi lagi," kata Romahurmuziy kepada wartawan, Senin (6/3/2023).
Baca juga: PPP Sebut Ganjar dan Erick Punya Kedekatan Emosional untuk Maju di Pilpres 2024
Dia menyebut jika alasan Hasto mengajak PPP adalah bahwa Mbah Maimoen sempat meminta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjaga partai berlambang Kakbah itu.
"Alasan Mas Hasto sederhana; pertama memang ada amanat almarhum Mbah Maimoen, Ketua Majelis Syariah DPP saat saya menjadi ketua umum, sebelum wafat ke Bu Mega agar PDIP ikut menjaga PPP," ujar Romahurmuziy.
Terlebih, Romahurmuziy menuturkan jika Hamzah Haz sempat menjadi wakil presiden mendampingi Megawati.
Lalu terkini ada pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin.
"Yang kedua, sejarahnya ada zaman Mega-Hamzah maupun yang mutakhir di Jawa Tengah, Ganjar-Yasin," ungkapnya.
Kendati demikian, Romahurmuziy hingga kini PPP masih konsisten berkoalisi dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Tentu semuanya bersifat penjajakan karena saat ini PPP sudah di KIB bersama Partai Golkar dan PAN. Keputusan final nantinya di Mukernas partai pada saatnya," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.