Pilpres 2024
6 Makna di Balik Manuver Politik NasDem Temui Jokowi, Kunjungi PKB-Gerindra dan Golkar
Dalam beberapa hari terakhir, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan jajaran elite Partai NasDem jadi sorotan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam beberapa hari terakhir, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan jajaran elite Partai NasDem jadi sorotan.
Sorotan politik NasDem diawali dengan Surya Paloh yang menemui Presiden Jokowi di istana pada Kamis 26 Januari 2023 lalu.
Di hari yang sama, sejumlah petinggi Nasdem yang dipimpin Wakil Ketua Partai Nasdem Ahmad Ali mengunjungi Sekretariat Gerindra-PKB.
Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan perbincangan Gerindra-PKB dengan Nasdem adalah kemungkinan bergabung ke koalisi.
Baca juga: Setelah Jokowi dan Airlangga, Surya Paloh Bertemu dengan Luhut, Apa yang Dibahas pada Pertemuan Itu?
Sepekan kemudian, Surya Paloh sowan ke Kantor DPP Golkar pada Rabu (1/2/2023) dan disambut langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Bahkan kemarin Surya Paloh makan siang bareng Menko Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Pandjaitan di Restoran Kayangan, Wisma Nusantara, Thamrin, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Manuver politik Surya Paloh dan Partai NasDem itu pun jadi sorotan.
Lalu apa maksud manuver politik itu? Apakah ada kaitannya dengan isu reshuffle kabinet yang berhembus saat itu? Atau terkait dengan pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden oleh NasDem?
Berikut ulasan ringan dan menarik dari sejumlah pakar politik di balik manuver NasDem itu seperti dirangkum Tribunnews.com pada Sabtu (4/2/2023) :
1. Perkuat Posisi Tawar
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sedang memperkuat posisi tawarnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Surya Paloh ingin menguatkan posisi tawar NasDem di hadapan presiden sebagai partai yang paling loyal mendukung kebijakan pemerintah bahkan sejak Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta," kata Agung kepada Tribunnews.com, Sabtu (4/2/2023).
Selain itu, Agung menganggap bahwa Paloh ingin menjaga relasi politiknya dengan Jokowi setelah sempat memanas akibat mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres).
"Sehingga 'kesalahpahaman' yang sempat mengemuka bisa diminimalkan," ujar dia.
Namun, ia juga menilai jika baik Jokowi maupun Paloh sama-sama saling membutuhkan baik dalam konteks Pilpres 2024 atau setelahnya.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.