Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Kondisi Bharada E Saat Pertama Assesment Psikologi: Banyak Mainkan Tangan dan Hindari Kontak Mata

Tak hanya itu, Richard juga menjawab pertanyaan-pertanyaan Liza dengan volume yang cukup rendah.

Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E menghadiri sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J pada Senin (26/12/2022) di Pegawai Negeri (PN) Jakarta Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli psikologi klinis dewasa menjelaskan kondisi Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E saat menjalani assesment psikologi pertama kali.

Sebagaimana diketahui, assesment tersebut dilakukan terkait dengan posisinya sebagai pelaku penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.

Saat pertama kali bertemu, Psikolog Klinik Dewasa, Liza Marielly Djaprie menjelaskan bahwa Richard tampak dalam kondisi cemas.

Kecemasan itu disebut Liza tergambar dari perilaku yang ditunjukkan Richard, yaitu banyak memainkan tangan dan menghindari kontak mata.

"Pada saat pertama bertemu itu, menurut pengamatan kondisinya masih sangat cemas. Jadi dia banyak sekali mainin tangan. Kemudian menjaga tidak ada kontak mata," katanya di dalam sidang agenda pemeriksaan saksi yang meringankan terdakwa pada Senin (26/12/2022).

Tak hanya itu, Richard juga menjawab pertanyaan-pertanyaan Liza dengan volume yang cukup rendah.

Namun, jawaban tersebut masih dapat terdengar dan disampaikan dengan cukup runut.
"Walaupun pelan, Richard masih mampu untuk mengelaborasi pertanyaan. Kemudian menceritakan secara runut apa yang terjadi kepadanya," ujar Liza.

Baca juga: Ahli Filsafat Moral Sebut Perintah Ferdy Sambo Agar Bharada E Tembak Brigadir J Sulit untuk Dilawan

Kemudian pada pertemuan-pertemuan lanjutan, kondisi Richard secara psikolgis diungkap Liza lebih baik. Terutama setelah adanya pendampingan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Kondisinya pada pertemuan lanjutan disebut lebih tenang dan santai.
"Jauh lebih bisa kontak mata, lebih santai, lebih bisa untuk tektokannya itu lebih enak," kata Liza.

Sebagai informasi, pada hari ini kubu terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, memastikan pihaknya akan menghadirkan tiga orang ahli dalam sidang lanjutan tewasnya Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.

Kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy menyatakan, ketiga ahli yang akan dihadirkan di antaranya Psikolog Forensik, Ahli Filsafat Moral dan Psikolog Klinik Dewasa.

"Ada tiga ahli yang kita hadirkan," kata Ronny saat dikonfirmasi.

Adapun ketiga ahli yang dimaksud yakni:

1. Prof. em. Dr. Romo Frans Magnis-Suseno SJ. (Guru Besar Filsafat Moral)
2. Liza Marielly Djaprie, S.Psi., M.Psi., CH. ( Psikolog Klinik Dewasa)
3. DR. Reza Idragiri Amriel, M. Crim. ( Psikolog Forensik)

Keseluruhannya nanti akan memberikan keterangan dalam kapasitasnya sebagai ahli meringankan Bharada E dalam persidangan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved