Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Teka-teki Wanita Menangis di Rumah Ferdy Sambo yang Dilihat Bharada E, Begini Ciri-cirinya

Bharada E mengaku sempat melihat seorang wanita keluar dari rumah Ferdy Sambo sambil menangis. Siapakah wanita itu?

KOMPAS.com Irfan Kamil/Kristianto Purnomo
Bharada E (kiri) dan Ferdy Sambo saat memeluk Putri Candrawathi (kanan). Dalam sidang yang digelar pada Rabu (30/11/2022), Bharada E mengaku sempat melihat seorang wanita keluar dari rumah Ferdy Sambo sambil menangis. Siapakah wanita itu? 

TRIBUNNEWS.COM - Isu adanya orang ketiga di rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kembali menyeruak setelah Bharada Richard Eliezer (Bharada E) memberikan kesaksian di sidang lanjutan yang digelar pada Rabu (30/11/2022) lalu.

Dalam keterangannya, Bharada E mengaku sempat melihat seorang wanita keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, sambil menangis, pada akhir Mei 2022.

Ia melihat wanita tersebut setelah sempat diajak Putri Candrawathi pergi bersama ajudan lainnya berputar-putar di Kemang, Jakarta Selatan, tanpa tujuan.

Namun, pada akhirnya Putri Candrawathi mengajak rombongan pergi ke rumah Jalan Bangka.

Ketika Putri Candrawathi masuk ke dalam rumah, tidak berapa lama kemudian Bharada E melihat wanita tersebut.

"Nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa. Perempuan itu bilang mencari driver dia," ungkap Bharada E, Rabu.

Baca juga: Saat Bharada E Tertawa Dengar Pengakuan Ricky Rizal hingga Hakim Nilai Tak Masuk Akal

Teka-teki mengenai siapa sosok wanita tersebut pun bermuculan.

Bharada E sendiri mengaku tidak mengenal wanita tersebut.

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengklaim pihaknya sudah mendengar cerita soal wanita tersebut dari Bharada E sendiri.

Pihak Brigadir Yoshua Hutabarat (Brigadir J) bahkan mengaku tahu siapa wanita yang dilihat Bharada E di rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka.

Sementara itu, pihak Ferdy Sambo lewat kuasa hukumnya, Arman Hanis, membantah keterangan Bharada E.

LPSK Sudah Dengar Sebelumnya

Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu saat Media Gathering di Cikole, Lembang, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2022).
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu saat Media Gathering di Cikole, Lembang, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2022). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, mengungkapkan keterangan Bharada E soal wanita menangis di rumah Ferdy Sambo, sudah didengar pihaknya sebelumnya.

Menurut Edwin, keterangan Bharada E tersebut sesuai dan sudah pernah disebutkan saat menjalani pemeriksaan di LPSK.

"Kami sudah dengar sebelumnya," ujar Edwin saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (2/12/2022).

Lebih lanjut, ia mengatakan soal wanita di rumah Ferdy Sambo tersebut, diceritakan Bharada E begitu saja.

Menurutnya, saat Bharada E bercerita soal si wanita, tidak terdengar seperti karangan.

Baca juga: 32 Pengakuan Bharada E: Lihat Wanita Menangis di Rumah Sambo, Peran Putri, Bohongi Kapolri

"Cerita itu mengalir begitu saja terkait dengan tugas dan pengalaman dia selama bersama FS (Ferdy Sambo) dan PC (Putri Candrawathi)," tutur Edwin.

Edwin mengatakan, apa yang dikatakan Bharada E selama persidangan sesuai seperti yang disampaikan pada LPSK.

"Sesuai keterangan dia (Richard) saja di persidangan," tandasnya.

Kuasa Hukum Brigadir J: Wanita Itu adalah si Cantik

Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak saat ditemui awak media di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak saat ditemui awak media di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). (Rizki Sandi Saputra)

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, turut menanggapi keterangan Bharada E soal wanita yang menangis di rumah Ferdy Sambo.

Kamaruddin mengatakan, wanita itu adalah Si Cantik yang pernah disinggungnya beberapa waktu lalu.

Bahkan, ia menyebut Si Cantik yang dekat dengan Ferdy Sambo lebih dari satu orang.

"Salah satu (Si Cantik), salah satunya itu adalah yang piala bergilir, yang wanita cokelat itu."

"Satu lagi yang nangis di rumah Bangka," kata Kamaruddin Simanjuntak.

Ia mengaku mendapat informasi soal Si Cantik berseragam cokelat dari seorang Jenderal senior.

"Ada lebih dari satu, satu itu yang berseragam cokelat itu yang disebut piala bergilir."

"Yang menginformasikan ke saya orang intelejen saya jenderal juga dari Akpol 87," kata dia.

Menurut Kamaruddin, kejadian wanita menangis di rumah Jalan Bangka menjadi pemicu Ferdy Sambo dendam pada Brigadir J.

Bahkan, kata Kamaruddin, sejak kejadian itu Brigadir J kerap mendapat ancaman.

Baca juga: Kuat Maruf Ungkap Maksud Duri dalam Rumah Tangga Ferdy Sambo

"Ferdy Sambo begitu benci kepada Yoshua karena Yoshua ini dianggap awalnya berpihak kepada Putri."

"Karena dia sebagai ajudan Putri ikut dianggap memberi tahu Si Cantik itu, ketika mereka cari-cari sampai pakai senjata laras panjang di daerah Kemang itu," tutur Kamaruddin.

"Hubungannya karena si PC ini kan sering mengajak ajudannya, salah satu Yoshua, dianggap dia memberi tahu keberadaan wanita ini (Si Cantik)."

"Padahal namanya ajudan diperintah-perintah kan oleh PC ya tentu dia mengikut," tandasnya.

Pihak Ferdy Sambo Membantah

Kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis saat ditemui awak media di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Ampera, Senin (17/10/2022).
Kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis saat ditemui awak media di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Ampera, Senin (17/10/2022). (Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra)

Kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis, membantah keterangan Bharada E tentang wanita yang keluar dari rumah Jalan Bangka sambil menangis.

Arman menilai apa yang disampaikan Bharada E itu adalah karangan saja.

"Saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami," kata Arman saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (1/12/2022).

Ciri-ciri Wanita yang Menangis di Rumah Ferdy Sambo

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E (tengah) didampingi kuasa hukumnya, Ronny Talapessy (kanan) meninggalkan ruangan sidang usai  menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). Dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada E kali ini, pihak jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan total 12 saksi yang merupakan keluarga, pengacara, kekasih, dan kerabat mendiang Brigadir Yosua. TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E (tengah) didampingi kuasa hukumnya, Ronny Talapessy (kanan) meninggalkan ruangan sidang usai menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). Dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada E kali ini, pihak jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan total 12 saksi yang merupakan keluarga, pengacara, kekasih, dan kerabat mendiang Brigadir Yosua. TRIBUNNEWS/JEPRIMA (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Pihak Bharada E membeberkan ciri-ciri wanita yang menangis di rumah Ferdy Sambo pada akhir Mei 2022 lalu.

Hal ini disampaikan oleh kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy.

Ronny mengatakan, sosok wanita yang dilihat Bharada E berambut pendek dan berkulit sawo matang.

"Yang pasti dia rambutnya pendek, kulitnya sawo matang," kata Ronny kepada awak media saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022).

Kendati begitu, Ronny enggan membeberkan secara detail siapa sosok perempuan itu.

Kata dia, nantinya dalam persidangan rencananya seluruh ciri-ciri dari sosok perempuan itu akan disampaikan.

"Nanti ya, nanti," kata Ronny singkat.

Baca juga: Kesaksian Bharada E soal Rencana Tabrakkan Mobil di Perjalanan Magelang-Jakarta Dibantah Ricky Rizal

Kronologi Bharada E Bertemu Wanita yang Menangis di Rumah Ferdy Sambo

Terdakwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E berbincang dengan penasihat hukumnya saat menghadiri sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (7/11/2022). Agenda persidangan kali ini adalah pemeriksaan sejumlah saksi dari jaksa penuntut umum (JPU). WARTA KOTA/YULIANTO
Terdakwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E berbincang dengan penasihat hukumnya saat menghadiri sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (7/11/2022). Agenda persidangan kali ini adalah pemeriksaan sejumlah saksi dari jaksa penuntut umum (JPU). WARTA KOTA/YULIANTO (WARTA KOTA/YULIANTO)

Pada akhir Mei 2022, Putri Candrawathi tiba-tiba mengajak Bharada E, Brigadir J, dan Mathius pergi ke suatu tempat.

“Jadi saya lagi di rumah (Saguling), Mathius juga di rumah, tiba-tiba ibu turun, almarhum pertama duluan turun dari lantai dua bawa senjata, langsung taruh di dalam mobil, Yang Mulia,” katanya.

Putri Candrawathi lalu meminta agar Brigadir J dan Mathius untuk berada dalam satu mobil dengannya.

Sementara, Bharada E diminta ikut dengan menggunakan mobil lain.

Mereka lalu pergi ke arah Kemang.

“Nanti Dek Richard, kamu di mobil sendirian ya, di belakang. Jadi kami jalan, Yang Mulia, ke arah Kemang, tapi belum ke kediaman (Jalan Bangka), Yang Mulia,” urai Bharada E.

Ia lalu bertanya kepada Brigadir J lewat HT ke mana tujuan mereka pergi.

Namun, alih-alih dijawab, Brigadir J meminta agar Bharada E terus mengikuti arah mobil.

Saat itu, mereka hanya berputar di area Kemang, Jakarta Selatan.

Rombongan tersebut kemudian mengarah dan berhenti di rumah Jalan Bangka.

Sesampainya di Bangka, Bharada E mengaku melihat Putri Candrawathi turun dari mobil dalam kondisi marah.

"Akhirnya kita balik ke kediaman Bangka, ibu turun. Saya lihat ibu kayak lagi marah. Ada anaknya ibu. Masuk semua turun," ungkap Bharada E.

Bharada E kemudian diminta Brigadir J untuk memarkirkan mobil di belakang.

Berselang setengah jam kemudian, Ferdy Sambo pulang bersama Adzan Romer dan Saddam.

Menurut Bharada E, sama dengan Putri Candrawathi, Ferdy Sambo tiba di rumah dengan raut wajah terlihat marah dan langsung masuk ke dalam.

"Setengah jam kemudian Pak FS pulang diantar Saddam, Pak FS kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah."

"Almarhum bilang, 'Chad nanti ada Pak Elben yang datang, rekannya bapak'. Pas Pak Elben datang saya gak lihat karena di belakang," ujar Bharada E.

Brigadir J dan Mathius kemudian menginstruksikan agar ajudan tidak masuk ke dalam rumah dan berjaga di luar.

Bharada E pun mengaku tak tahu ada kejadian apa di dalam rumah.

Tak berselang lama, Bharada E melihat sosok wanita yang keluar rumah sambil menangis.

"Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, karena pagar ditutup saya bilang 'Fon ada orang keluar itu'."

"Alfon buka pagar dalam. Ada perempuan, saya gak kenal, nangis dia, saya bertanya-tanya ini siapa, saya lihat ke dalam," ungkapnya.

Wanita tersebut kemudian sempat berbicara kepada Bharada E mencari keberadaan sopirnya.

Bharada E lalu menemui sopir si wanita yang berada di mobil Pajero hitam.

Setelahnya, wanita tersebut naik mobil dan langsung pergi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Bharada E Bertemu Perempuan Menangis di Bangka, Ferdy Sambo & Putri Marah saat Masuk Rumah

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Garudea Prabawati/Rizki Sandi Saputra/Ashri Fadilla/Miftah, Kompas.com/Singgih Wiryono/Rahel Narda Chaterine)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved