Kamis, 2 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Giliran Kamaruddin Simanjuntak Bersuara soal Perempuan Menangis Keluar Rumah Ferdy Sambo

Setelah Bharada E, LPSK dan kubu Ferdy Sambo kali ini giliran Kamaruddin Simanjuntak bersuara soal perempuan menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo.

Kolase Tribunnews
Kolase foto Bharada E, Brigadir J semasa hidup, ilustrasi perempuan dan Kamaruddin Simanjuntak. Setelah Bharada E, LPSK dan kubu Ferdy Sambo kali ini giliran Kamaruddin Simanjuntak bersuara soal perempuan menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo. 

"Ada lebih dari satu, satu itu yang berseragam cokelat itu yang disebut piala bergilir, yang menginformasikan ke saya orang intelejen saya jenderal juga dari Akpol 87," kata dia.

Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak tiba di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim pengacara Brigadir J memprotes pihak kepolisian yang melarang mereka menyaksikan langsung rekonstruksi dugaan pembunuhan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo. Tribunnews/Jeprima
Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak tiba di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim pengacara Brigadir J memprotes pihak kepolisian yang melarang mereka menyaksikan langsung rekonstruksi dugaan pembunuhan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Kamaruddin Simanjuntak menyebut bahwa wanita yang menangis itu adalah sosok yang selama ini ia sebut sebagai Si Cantik.

Bahkan menurut dia, kejadian di rumah Jalan Bangka itu menjadi pemicu dendam bagi Ferdy Sambo kepada Brigadir J.

Sejak kejadian itu kata Kamaruddin Simanjuntak, Brigadir J kerap mendapat ancaman.

"Ferdy Sambo begitu benci kepada Yosua karena Yosua ini dianggap awalnya berpihak kepada Putri karena dia sebagai ajudan Putri ikut dianggap memberi tahu si cantik itu, ketika mereka cari-cari sampai pakai senjata laras panjang di daerah Kemang itu," tutur Kamaruddin Simanjuntak.

"Hubungannya karena si PC ini kan sering mengajak ajudannya, salah satu Yosua, dianggap dia memberi tahu keberadaan wanita ini (si cantik). Padahal namanya ajudan diperintah-perintah kan oleh PC ya tentu dia mengikut," ungkapnya.

Menurut Kamaruddin Simanjuntak, dari kejadian itu akhirnya berlanjut pada pembunuhan Brigadir J.

Bantahan Kubu Ferdy Sambo Soal Ada Wanita Menangis: Tidak Benar, Hanya Karangan Bharada E

Tim pengacara keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi buka suara soal ucapan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E yang menyebut ada sosok wanita misterius yang menangis saat keluar dari rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.

Kuasa hukum Arman Hanis membantah ucapan Bharada E.

Menurutnya, pernyataan itu merupakan karangan dari mantan anak buah Ferdy Sambo tersebut.

"Terkait keterangan RE di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami," kata Arman Anis saat dihubungi, Jumat (2/12/2022).

Bantahannya itu, kata Arman Anis, didasari karena Bharada E sendiri tidak berdinas di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan melainkan di rumah dinas Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga.

Sehingga hal itu bertolak belakang dengan keterangan Bharada E yang mengaku berangkat dari rumah pribadi Saguling, bersama Putri Candrawathi dan Brigadir J untuk menuju ke rumah pribadi jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.

"Tidak benar, karena kalau RE tidak berdinas dia tidak di saguling tapi di rumah posko duren tiga," ujarnya.

Kolase foto Ferdy Sambo, majelis hakim da Brigadir J semasa hidup. Hakim tercengang mengetahui kasus pembunuhan Brigadir J, laporan polisi hingga Berita Acara Interogasi dibuat sesuai dengan pesanan Ferdy Sambo.
Kolase foto Ferdy Sambo, majelis hakim da Brigadir J semasa hidup. Hakim tercengang mengetahui kasus pembunuhan Brigadir J, laporan polisi hingga Berita Acara Interogasi dibuat sesuai dengan pesanan Ferdy Sambo. (Kolase Tribunnews)
Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved