Gempa Berpusat di Cianjur
9 Ekor Anjing Pelacak Dikerahkan Cari Korban Gempa Cianjur, Lalat Jadi Penanda Jenazah Ditemukan
sembilan ekor anjing pelacak diterjunkan untuk membantu pencarian korban yang tertimbun akibat gempa Cianjur, Jawa Barat
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak sembilan ekor anjing pelacak diterjunkan untuk membantu pencarian korban yang tertimbun akibat gempa Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022).
Adapun titik pencarian difokuskan di desa Cugeneng dan wilayah Tapal Kuda.
Jumlah personel yang diterjunkan untuk melakukan pencarian korban ada sebanyak 27 orang.
"Titik (pencarian) diperluas di mana saja kemarin, pada hari ini adalah Tapal Kuda itu kita terjunkan 4 ekor di sana, 5 ekor backup untuk daerah Cugeneng ," kata kelapa Uni SAR K-9 Mabes Polri AKP Mohamad Amali dikutip dari Kompas Tv.
Sebelumnya, Tim SAR telah menemukan titik korban yang tertimbun.
Namun karena terkendala cuaca proses evakuasi ditunda.
Baca juga: Mensos Curhat Dimarahi Anggota TNI AD saat Kunjungi Korban Gempa Cianjur
Adapun sebelumnya, polisi juga sudah melakukan pencarian korban pada Rabu (23/11/2022) di wilayah Cugeneng dengan menerjunkan sembilan ekor anjing pelacak.
"Kemarin, pergerakan terakhir, kita terjunkan 9 ekor titiknya adalah Cugeneng ," lanjut Mohamad Amali.
Hingga evakuasi korban dilanjutkan kembali pada hari ini, Kamis (24/11/2022).
Titik lokasi yang diduga banyak korban adalah di Rumah Makan Sate Shinta.
"Di Rumah Makan Sate Shinta, di bawahnya banyak korban yang tertimbun, kemarin (kita) mendapatkan satu titik itu."
"Karena cuaca tidak mendukung, evakuasi kita sudahi dan hari ini dialkaukan evakuasi," ujar Mohamad Amali.
Baca juga: Para Dokter Tetap Lakukan Triage dan Operasi Cedera Ekstremitas Saat Gempa Susulan di Cianjur
Pada saat pencarian ini Tim SAR kembali menemukan satu jasad perempuan korban longsor di Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, sekitar pukul 10.15 WIB.
Jasad tersebut ditemukan longsoran tanah yang lokasinya berdekatan dengan beberapa mobil yang ikut tertimbun.
Diki, anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) Provinsi DKI Jakarta yang ikut diterjunkan dalam proses evakuasi korban, menceritakan bahwa pihaknya sempat menaruh kecurigaan karena banyak lalat di area tersebut.