Gempa Berpusat di Cianjur
Warga Terdampak Cianjur Menteskan Air Mata, Minta Bantuan Terpal untuk Bermalam dan Konsumsi
Agus seorang warga terdampak gempa di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tak kuat menahan kesedihannya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agus (46) seorang warga terdampak gempa di Kampung Baros RT 4 RW 9 Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tak kuat menahan kesedihannya.
Saat berbincang dengan Tribunnews.com Selasa (22/11/2022) siang, seketika ia meneteskan air mata.
Bapak satu anak ini meminta bantuan terpal untuk bermalam dan konsumsi untuk mengisi perut warga sekitar rumahnya.
"Yang saya butuhkan tenda darurat, konsumsi kalau ada," kata Agus.
Kesedihannya sebagi warga Kabupaten Cianjur yang ikut terdampak gempa tidak bisa ia tutupi.
Air matanya pun akhirnya membasahi pipinya.
Baca juga: VIDEO Jokowi: Pemerintah akan Beri Bantuan Perbaikan Rumah Korban Gempa Cianjur
Agus menceritakan bahwa kondisi rumahnya hancur cukup parah akibat gempa.
"Yang lebih parah tetangga saya ambruk rumahnya.
Tidak bisa ditempati, rumahnya adik saya juga sama," kata Agus.
Dikatakan Agus malam sebelumnya ia harus bermalam di jalan karena takut terjadi gempa susulan.
"Karena saya takut ada gempa susulan tidur di jalan semalaman tidur disitu," tambahnya.
Saat Tribunnews.com mengkonfirmasi apakah daerah rumahnya sudah mendapatkan bantuan, Selasa (22/11/2022) malam.
Baca juga: Gempa Cianjur Sisakan Duka bagi Lesti Kejora, Rumah sang Bibi hingga Saudaranya Roboh
Agus mengungkapkan sampai malam ini belum ada bantuan yang datang.
"Belum ada, warga sekitar 30 orang ada bayi juga dan anak-anak juga," katanya.
268 Orang Meninggal Dunia
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat berdasarkan data teranyar per Selasa (22/11/2022) petang, korban meninggal dunia akibat gempa bumi Cianjur, Jawa Barat berjumlah 268 orang.
Dari jumlah tersebut, 122 jenazah sudah berhasil diidentifikasi.
Dari data tersebut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan masih ada korban hilang berjumlah 151 orang.
Baca juga: Gempa Cianjur, 268 Orang Meninggal, 151 Orang Hilang, Kepala BNPB: Pencarian Korban Masih Dilakukan
"Masih ada korban hilang dan ini masih dilakukan pencarian secara terus menerus sejumlah 151 orang," kata Suharyanto dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Selasa (22/11/2022).
Kendati demikian, Suharyanto menyampaikan tak menutup kemungkinan jumlah korban hilang tersebut, sebagian ada dalam data 146 korban meninggal dunia yang belum teridentifikasi.
"Bisa saja yang masih hilang pencarian itu sebagian ada dalam data 268 yang belum teridentifikasi, karena yang sudah teridentifikasi itu kan 122 jenazah," tuturnya.
Selain itu, BNPB juga mencatat korban luka-luka sebanyak 1.083 orang.
Adapun kerugian materil dari gempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, mengakibatkan 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 unit rusak sedang, dan 12.641 unit rusak ringan. Kondisi tersebut membuat 58.362 orang mengungsi.
Daerah terdampak meliputi 12 kecamatan, yakni Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojong Picung, Cikalongkulon, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.
"Dari 12 kecamatan ini, masing-masing kecamatan sudah berdiri tempat pengungsian. Bahkan mungkin jumlahnya bertambah karena tempat pengungsian 12 ini adalah tempat pengungsian yang diharapkan terpusat bagi kecamatan terkait. Tapi ada juga warga yang mendirikan tenda seadanya di dekat rumahnya masing-masing," tutupnya.