Selasa, 7 Oktober 2025

Menilik Pola Pengasuhan di Akademi Angkatan Laut, Senior dan Junior Ditempatkan Dalam Satu Barak

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan wejangan kepada taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya, Jawa Timur.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Wahyu Aji
capture video youtube
Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya saat mendapat pengarahan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa belum lama ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan wejangan kepada taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya, Jawa Timur.

Hal tersebut dilakukannya ketika Jenderal Andika Perkasa melakukan kunjungan ke Akademi Angkatan Laut (AAL) belum lama ini.

Didamping KSAL Laksamana Yudo Margono, Jenderal Andika Perkasa berpesan agar bersungguh-sungguh menjalani pendidikan agar bisa mewujudkan harapan orangtua dan semua pihak.

"Terimakasih banyak semuanya, adik-adik semuanya harus jaga diri dan ingat harapan orangtua, semuanya ingin kita jadi perwira," kata Jenderal Andika dikutip dari youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Senin (7/11/2022).

Jenderal Andika Perkasa pun memberikan motivasi, bahwa para taruna ke depan akan melanjutkan estapet kepemimpinan.

"Harus jadi kebanggan kami semua, bukan hanya kebanggaan orangtua, kebanggan para kepala staf, kebanggan kami, karena apa? adik-adik yang meneruskan tongkat kepemimpinan yang kami pegang. 20 tahun 30 tahun lagi harus adik-adik yang ada di depan saya ini," katanya.

Sementara itu, Gubernur AAL, Laksamana Muda TNI Denih Hendrata mengatakan ada 3 tugas yang pihaknya emban di AAL yaitu pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan.

"Pengajaran ini teori, kita rancang menjadi 35 persen, untuk latihan 65 persen, jadi aspek latihan harus lebih besar daripada teori. Sehingga nanti dalam pelaksanaan 4 tahun ini mereka itu akan diberikan pengetahun-pengetahuan, yang praktek itu akan lebih banyak di KRI atau di pasukan," ungkapnya.

Kemudian untuk pelatihan, menurut dia, AAL melaksanakan pelatihan baik digelar sendiri atau yang digelar armada dan marinir.

Sehingga, menurutnya, setiap ada kegiatan besar di Angkatan Laut, para taruna AAL akan diikutkan.

Baca juga: Calon Panglima TNI Pengganti Andika, Yudo atau Dudung? Ini Prediksi Pengamat

"Sehingga nanti di tingkat empat ini kita akan beri kesempatan kepada mereka untuk on boat di kapal-kapal perang melaksanakan patroli di laut, dalam hal ini melaksanakan operasi," ujarnya.

Senior dan Junior dalam satu barak

Sementara itu, Komandan Resimen AAL Kolonel Laut (P) Arya Delano mengungkap kegiatan pengasuhan yang dilaksanakan di AAL.

Pola pengasuhan di AAL dari awal menerapkan sistem bataliyon campur.

Artinya antara taruna senior dan junior dicampur.

"Mungkin dulu sifatnya barak, itu juga mungkin sudah bercampur juga. Tetapi sekarang sudah gedung dan berkamar, taruna tingkat 4, 3,2, 1, kita jadikan dalam satu bataliyon campur," katanya.

"Bataliyon campur itu artinya bahwa dalam hubungan bataliyon, kompi, dalam satu kamar itu ada taruna senior, taruna madya, dan taruna junior," lanjutnya.

Dalam pola pengasuhan, taruna junior saat ini dibentuk agar memiliki sifat segan dan hormat kepada senior, bukan rasa takut seperti dulu.

Menurutnya dengan menumbuhkan rasa segan dan hormat, yang mencul ke depan adalah respek dan loyal.

"Menjadikan taruna yang segan terhadap senior itu tidak mudah, karena itu dari dulu berlangsung, itu kami berusaha pelan-pelan memberi pengertian pada senior ini loh pola kehidupan taruna milenial itu seperti ini bukan adanya ketakutan tapi taruna junior itu segan, hormat akhirnya respek dan loyal," katanya.

Baca juga: Alasan Relawan Dorong Andika Perkasa Maju Capres 2024

Dalam membangun budaya tersebut membutuhkan waktu dan proses.

Awal-awalnya taruna senior itu hanya bisanya marah dan menghukum.

Namun, lambat laun kondisi tersebut berubah dan sekarang senior-senior di AAL pun membaur dengan juniornya.

"Membaur itu bekerjasama langsung, turun langsung, dan setiap saat tidak hanya menghukum, tapi sekarang cenderung banyak memberikan pengarahan dan pembimbingan," ujarnya.

Dengan dicampurnya taruna senior dan junior dalam satu barak diharapkan ada interaksi dimana seorang senior bisa memberikan arahan atau motivasi, bahkan memberikan pembelajaran secara langsung dan tidak langsung, baik pelajaran ataupun kegiatan.

Dengan begitu, dalam penugasan komunikasi menjadi sesuatu yang biasa.

"Dengan begitu, senior kepada junior ada pembimbingan langsung dan di situ diharapkan adanya hubungan emosional antara seorang senior dan junior karena dia ada tanggungjawab," katanya.

Dengan pola pengasuhan seperti itu, taruna senior pun akan memiliki rasa tanggungjawab terhadap juniornya.

Bahakan selepasa selesai pendidikan pun, hubungan emosional tersebut tetap terjalin.

Sementara itu, Sermatutar (S) Ariandi, Komandan Batalyon 4 Resimen Korps Taruna mengungkap bila batayon yang dipimpinnya khusus perempuan.

"Jadi kami di sini semua taruna pendidikannya sama, hanya jender kami yang dibedakan untuk masalah tidur tempat tinggalnya semuanya dibedakan," katanya.

Sebagai seorang komandan batalyon taruna, Ariandi mengatakan dirinya harus bisa memberi contoh kepada rekan-rekan dan juniornya.

Selain itu, ia pun bertugas sebagai penghubung antara rekan-rekannya satu angkatan dengan taruna junior.

Baca juga: Peningkatan Elektabilitas Andika Perkasa Dinilai Layak Diperhitungkan

Sekaligus menjadi penghubung informasi dalam lingkungan pendidikan AAL.

"Kalau butuh apa, nanti kami menyampaikan ke pengasuh, jadi kata lainnya kami tangan kananya dari pengasuh," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved