Polisi Tembak Polisi
Sempurnanya Ferdy Sambo Cs Tutupi Kematian Brigadir J Justru Munculkan Sederet Pertanyaan
Hery Firmansyah menilai upaya Ferdy Sambo cs menutup-nutupi kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua alias Brigadir J terlalu sempurna.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Hukum Pidana, Hery Firmansyah menilai upaya Ferdy Sambo cs menutup-nutupi kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua alias Brigadir J terlalu sempurna.
Namun dari kesempurnaan itu justru memunculkan sederet pertanyaan yang membuat kasus ini mencuat.
Hery mengatakan jika melihat dari keterangan saksi yakni ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat di persidangan untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, banyak kejanggalan yang mengakibatkan kasus ini muncul ke publik.
"Kalau kita lihat dari keterangan saksi ayah Brigadir J, banyak kejanggalan yang mengakibatkan kasus ini mencuat. jadi upaya untuk menutupi kasus ini terlalu sempurna diupayakan semaksimal mungkin agar tidak ada celah," kata Hery dalam live streaming Kompas TV, Selasa (1/11/2022).
Apalagi kata Hery, mengacu pada keterangan ayah Yosua, selepas pemakaman anaknya, secara tiba-tiba datang 'gerombolan' polisi berpakaian dinas dan preman masuki rumah duka tanpa permisi.
Sejumlah aparat kepolisian dari Propam Mabes Polri yang dipimpin oleh Brigjen Hendra Kurniawan tersebut masuki rumah duka, dan langsung menutup gorden jendela serta meminta handphone yang dimiliki anggota keluarga untuk dimatikan.
Baca juga: 9 Pengakuan Adzan Romer, Sempat akan Disikut Ferdy Sambo hingga Lihat Brigadir J saat Masih Hidup
"Tapi dari keterangan saksi ayah Brigadir J malah memunculkan banyak tanda-tanda besar, mengapa harus begini. Sedangkan mereka yang mendesain perkara ini beranggapan bahwa dengan tidak ada celah sedikitpun itu berarti tidak mungkin ada hal di luar dari yang mereka perkirakan akan terjadi. Ternyata itu malah sebaliknya," tuturnya.