Hari Sumpah Pemuda
2 Contoh Pidato Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober: Bangun Persatuan Bangsa dan Hentikan Perpecahan
2 contoh pidato singkat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober: Bangun persatuan bangsa dan hentikan perpecahan.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kumpulan pidato Hari Sumpah Pemuda yang diperingati 28 Oktober 2022.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda akan dilakukan dengan mengadakan upacara di sejumlah instansi, termasuk satuan pendidikan.
Biasanya, terdapat pidato Hari Sumpah Pemuda saat penyampaian amanat upacara.
Pidato Hari Sumpah Pemuda yang baik memuat pesan secara ringkas dan jelas.
Selengkapnya, simak pidato di bawah ini.
Baca juga: Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022: Tema HSP ke-94, Link Download Logo, dan Sejarah Singkat
1. Judul: Bangun Persatuan Bangsa
Berikut ini contoh pidato Hari Sumpah Pemuda yang Tribunnews kutip dari laman DLH Kabupaten Kulonprogo, DIY.
Assalamualaikum wr. Wb
Salam sejahtera
Om swasti astu
Namo budhaya
Hari Sumpah Pemuda ke-94 kali ini mengambil tema "Bersatu Bangun Bangsa".
Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa
Pada saat ini di belahan dunia telah lahir generasi muda yang memiliki pola pikir yang serba cepat, instan, lintas batas, cenderung individualistic dan gramatik.
Canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta mudahnya akses terhadap sosial media, telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama, dan interaksi mereka di sosial media berjalan real time 24 jam.
Pemuda yang memiliki karakter yang tangguh adalah pemuda yang memiliki karakter moral dan karakter kinerja, pemuda yang beriman dan bertaqwa, berintegritas tinggi, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan tuntas.
Pemuda juga harus memiliki kapasitas intelektual dan skill kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni, serta pemuda harus memiliki inovasi agar mampu berperan aktif dalam kancah internasional.
Demikianlah pidato singkat hari ini, semoga kita senantiasa tetap menjadi bangsa yang bersatu, bertanah air satu Indonesia, dan berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Wassalamu ‘alaikum wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua
Baca juga: Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022: Tema HSP ke-94, Link Download Logo, dan Sejarah Singkat
2. Judul: "Langgengkan Persatuan, Hentikan Perpecahan"
Berikut ini pidato yang Tribunnews kutip dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Kemendikbud, DIY.
Assalamualaikum wr. Wb
Salam sejahtera
Om swasti astu
Namo budhaya
Para pemuda indonesia dan hadirin sekalian yang kami hormati
Sembilan puluh empat tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di jalan kramat raya, daerah kwitang jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu, indonesia. Sungguh, sebuah ikrar yang sangat monumental
Sumpah pemuda dibacakan di arena kongres pemuda ke-2, dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama dan daerah.
Dari belahan barat indonesia, terdapat nama Mohammad Yamin. Seorang pemuda kelahiran Sawah Lunto Sumatera Barat yang mewakili organisasi pemuda Sumatera, Jong Sumatranen Bond.
Dari belahan timur indonesia, kita menemukan pemuda bernama Johannes Leimena, kelahiran Kota Ambon Maluku, mewakili organisasi pemuda Jong Ambon. Ada juga Katjasungkana dari Madura, ada juga Cornelis Lefrand Senduk, mewakili organisasi pemuda Sulawesi, Jong Celebes.
Para pemuda indonesia dan hadirin sekalian yang berbahagia…
Kita tentu patut bersyukur atas sumbangsih para pemuda indonesia yang sudah melahirkan sumpah pemuda. Sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya.
Bandingkan dengan era sekarang. Hari ini, sarana transportasi umum sangat mudah. Untuk menjangkau ujung timur dan barat Indonesia hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Untuk dapat berkomunikasi dengan pemuda di pelosok-pelosok negeri ini, cukup dengan menggunakan alat komunikasi, tidak perlu menunggu datangnya tukang pos hingga berbulan-bulan lamanya. Interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam, kapanpun dan di manapun.
Namun, anehnya justru dengan berbagai macam kemudahan yang kita miliki hari ini, kita justru lebih sering berselisih paham, mudah sekali menvonis orang, mudah sekali berpecah belah, saling mengutuk satu dengan yang lain, menebar fitnah dan kebencian. Seolah-olah kita ini dipisahkan oleh jarak yang tak terjangkau, atau berada di ruang isolasi yang tidak terjamah, atau terhalang oleh tembok raksasa yang tinggi dan tebal hingga tidak dapat ditembus oieh siapapun.
Padahal, dengan kemudahan teknologi dan sarana transportasi yang kita miliki hari ini, seharusnya lebih mudah buat kita untuk berkumpul, bersilaturahim dan berinteraksi sosial. Sebetulnya, tidak ada ruang untuk salah paham apalagi membenci, karena semua hal dapat kita konfirmasi dan kita klarifikasi hanya dalam hitungan detik.
Baca juga: Sumpah Pemuda dan Gotong Royong
Para pemuda indonesia dan hadirin sekalian yang kami banggakan…
Dalam sebuah kesempatan, presiden republik indonesia yang pertama, bung karno pernah menyampaikan : “Jangan mewarisi abu sumpah pemuda, tapi warisilah api sumpah pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir,”
Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita juga harus berani melawan ego kesukuan, keagamaaan dan kedaerahan kita. Ego ini yang kadangkala mengemuka dan menggerus persaudaraan kita sesama anak bangsa. Kita harus berani mengatakan bahwa persatuan indonesia adalah segala-galanya, jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan.
Mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan indonesia. Stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Kita seharusnya malu dengan para pemuda 1928 dan juga kepada bung karno, karena masih harus berkutat di soal-soal ini.
Sudah saatnya kita melangkah ke tujuan lain yang lebih besar, yaitu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Bersama pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan sektor swasta, kita bergandengan tangan, bergotong royong melanjutkan api semangat sumpah pemuda 1928. Saatnya kita berani bersatu untuk kemajuan dan kejayaan indonesia.
Wassalamu ‘alaikum wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Hari Sumpah Pemuda