Selasa, 30 September 2025

Bertemu Menteri Nadiem, Kepsek Penggerak Curhat Masalah Guru Honorer hingga Kurikulum Merdeka

Nadiem Anwar Makarim mendapat sejumlah keluh kesah dari para kepala sekolah dan guru penggerak di Pontianak Kalimantan Barat

Penulis: Dodi Esvandi
Tribunnews.com/Dodi Esvandi
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mendengar keluh kesah dari para kepala sekolah dan guru penggerak saat dirinya berkunjung ke SD Negeri 28 Pontianak Utara, Senin (24/10/2022) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dodi Esvandi

TRIBUNNEWS.COM PONTIANAK - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mendapat sejumlah keluh kesah dari para kepala sekolah dan guru penggerak di Pontianak Kalimantan Barat.

Mulai dari persoalan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan rekrutmen PPPK, hingga implementasi Permendikbudristek terkait penugasan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah.

Keluh kesah itu mereka sampaikan kepada Nadiem saat Mendikbudristek berkunjung ke SD Negeri 28 Pontianak Utara, Senin (24/10/2022).

Soal PPPK seorang, seorang kepala sekolah menyorot formasi PPPK dan rekrutmen PPPK yang diharapkan dari pusat.

Ia berharap formasi PPPK yang diusulkan pusat sejalan dengan yang diajukan di daerah masing-masing.

"Saat ini kita nggak bisa ajukan formasi lalu dapat posisi. Lagi kerja sama pemda sama KemenpanRB agar isu guru honorer ini lebih mulus penyelesaiannya. Jadi guru honorer tidak usah pindah sekolah (di formasi sekolah lain), jadi (formasi di sekolahnya sendiri) enggak usah diambil (guru) yang lain," ata Nadiem menjawab pertanyaan tu.

Sementara kepala sekolah lain menyoal soal linearitas guru mata pelajaran untuk menjadi guru kelas, sebab bukan lulusan Pendidikan Guru SD (PGSD).

Nadiem mengaku senang bisa mendengar langsung keluh kesah dari para kepala sekolah dan guru penggerak itu.

Baca juga: Nadiem Makarim: Kemendikbudristek Bakal Perkuat Kemampuan Siswa Vokasi di Bidang Fesyen

"Hari ini kami bersyukur mendengar langsung bahwa berbagai program dan kebijakan yang kami upayakan selama ini mulai dirasakan dampak positifnya," kata Nadiem Makarim usai berdialog dengan para Kepala Sekolah Penggerak di SD Negeri 28 Pontianak Utara.

"Tadi, dalam pertemuan dengan Bapak Gubernur, Bapak Wali Kota, dan Bapak Bupati kami mendapatkan dukungan dan masukan atas program-program Merdeka Belajar. Ini penting sekali untuk terus kita kawal bersama," imbuhnya.

Ada banyak banyak masukan berharga dari para kepala sekolah dan guru kepada Nadiem.

"Kami mendapat banyak masukan, misalnya soal penyederhanaan proses administrasi agar tidak memberatkan guru, masukan terkait rekrutmen PPPK, tentang penyempurnaan Platform Merdeka Mengajar, dan implementasi Permendikbudristek terkait penugasan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah," kata Nadiem.

Baca juga: Mendikbud Nadiem Makarim Datangi MTsN 19, Beri Bingkisan Pada Kepala Sekolah

Semua masukan tersebut, kata Nadiem akan dicermati dan menjadi bahan evaluasi guna perbaikan program Merdeka Belajar.

"Masukan bapak ibu guru sangat berharga bagi kami. Pasti akan kami perhatikan dan pikirkan untuk ditindaklanjuti dalam program dan kebijakan," ujarnya.

Salah satu perubahan positif yang didorong Kemendikbudristek pada kurikulum adalah dengan mengurangi beban kepadatan pelajaran sebanyak 30-40 persen, lebih fleksibel, dan berfokus pada hal yang esensial.

"Kepadatan materi pembelajaran di sekolah menimbulkan banyak komplain dari orang tua yang memiliki anak di sekolah, makanya kita rampingkan, kita sederhanakan agar lebih fokus kepada pendalaman materi," ujarnya.

Baca juga: KLARIFIKASI Nadiem Makarim soal Tim Bayangan Kemendikbudristek: Organisasi ini adalah Mirroring

Hal tersebut dikatakan Nadiem sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) agar tidak selalu merasa tertinggal dengan sekolah lain dan bisa berfokus pada hal-hal yang esensial.

"Fleksibilitas ini penting agar guru dapat lebih merdeka menentukan mau secepat apa, kemudian bisa fokus pada materi yang mendasar dan penting," ungkapnya.

Selain itu, implementasi penggunaan Platform Merdeka Mengajar telah dilaksanakan dengan baik oleh para guru di Pontianak. Sebagian besar guru-guru sudah menggunakan platform yang membantu mereka menerapkan kurikulum merdeka dan meningkatkan kompetensinya.

"Para guru memberikan berbagai macam masukan terhadap fitur-fitur yang akan mempermudah pembelajaran mereka, dan ini akan kami jadikan evaluasi," jelas Nadiem.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved