Selasa, 7 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Kejadian Penembakan di Duren Tiga Selalu Terbayang oleh Bharada E

Bharada E diungkap Ronny, sangat berharap keluarga Brigadir J dapat membukakan pintu maaf baginya

Tribunnews/JEPRIMA
Terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E menjalani sidang perdana terkait kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (18/10/2022). Eliezer yang juga berstatus sebagai justice collaborator itu nampak didampingi petugas dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK dan juga kuasa hukumnya Ronny Talapessy. Sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan tersebut dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim, Wahyu Iman Santosa. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Ronny Talapessy mengungkapkan, alasan kliennya meminta maaf secara langsung pada persidangan hari ini, Selasa (18/10/2022).

Ia mengatakan, Bharada E sangat menyesali perbuatannya yang menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga tewas.

Kejadian penembakan di Duren Tiga tersebut selalu diingat dan terbayang-bayang oleh Bharada E.

Pasalnya, dalam hubungan personal Bharada E dengan Brigadir J sama sekali tidak memiliki masalah.

"Memang kan situasi yang dialami oleh klien saya terkait dengan kejadian di rumah Duren Tiga ini kan terbayang-bayang selalu diingat, karena apa selain saya ini dengan almarhum ini tidak ada masalah," kata Ronny dalam live Kompas TV, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Bharada E Tulis Surat Permohonan Maaf untuk Keluarga Brigadir J Setelah Jalankan Ibadah Hari Minggu

Menurut Ronny, permohonan maaf tersebut tulus datang dari rekan ajudan Brigadir J tersebut.

Bharada E diungkap Ronny, sangat berharap keluarga Brigadir J dapat membukakan pintu maaf baginya.

"Paling penting disampaikan hari ini datangnya tulus dari hati memohon ampun kepada Tuhan, mohon maaf kepada keluarga semoga ini menjadi keringanan menjadi hatinya menjadi lebih baik karena rasa persoalan itu ya mungkin dia menyampaikan surat permintaan maaf ini langsung,"ungkap Ronny.

Pihaknya kini tengah menyiapkan segala pembuktikan dan hal-hal yang meringankan kliennya.

"Tunggu saja, kan pembuktian masih panjang lah," imbuh dia.

Diketahui, jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan mendakwa Bharada E bersama-sama melakukan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Menurut jaksa, pembunuhan berencana itu dilakukan oleh Richard Eliezer bersama Ferdy Sambo, istri Sambo, Putri Candrawathi, serta Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.

"Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja, dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain,” papar jaksa saat membacakan dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Bharada E dijerat dengan pasal 340 subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Baca juga: Pengacara Tegaskan Bharada E Tak Terlibat Perencanaan Pembunuhan Brigadir J

Pada sidang hari ini, Bharada E meminta maaf atas perbuatannya menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga tewas.

"Untuk keluarga almarhum Bang Yos, Bapak, Ibu, Reza, serta seluruh keluarga besar Bang Yos, saya memohon maaf," kata Bharada E sesaat setelah sidang dakwaan.

"Saya berdoa semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yesus Kristus," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved