Jumat, 3 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Komnas HAM Dalami Bahan Kimia Gas Air Mata Saat Tragedi Kanjuruhan dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Komisioner Komnas HAM tengah mendalami bahan kimia dari gas air mata yang dipakai pihak kepolisian saat Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Tribun Jatim/Purwanto
Suporter Arema FC, Aremania turun ke dalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Komisioner Komnas HAM tengah mendalami bahan kimia dari gas air mata yang dipakai pihak kepolisian saat Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara mengatakan saat ini pihaknya tengah mendalami bahan kimia dari gas air mata yang dipakai pihak kepolisian saat Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

Selain itu, pihaknya juga mendalami terkait masa kedaluwarsa gas air mata tersebut dan dampaknya bagi kesehatan.

Baca juga: Komnas HAM: Hari Ini PSSI, PT LIB dan Broadcaster Akan Hadir Beri Keterangan Soal Tragedi Kanjuruhan

Beka mengatakan saat ini pemeriksaan tersebut masih dilakukan di laboratorium.

"Jadi yang didalami soal gas air mata adalah soal tentu saja pertama kandungan kimianya, kemudian masa kedaluwarsanya, komposisi kimia setelah dan sebelum kedaluwarsa itu seperti apa, termasuk juga dampak bagi kesehatan," kata Beka di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat,a Kamis (13/10/2022).

Gas air mata tersebut, kata dia, dampaknya secara fisik kepada korban telah terlihat.

Korban yang terkena gas air mata, matanya masih merah selama berhari-hari setelah tragedi yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) itu.

Baca juga: Fakta Temuan Komnas HAM soal Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata Ditembakkan saat Situasi Kondusif

"Artinya kan kalau dari penampakan fisik sudah jelas. Korban yang kena gas air mata, matanya masih merah berhari-hari."

"Sementara yang tidak kedaluwarsa itu kan bisa pulih cepat. Ini yang kita mintakan dari lab ujinya termasuk analisanya," kata Beka.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved