Kasus Lukas Enembe
Jadi Tersangka Korupsi, Lukas Enembe Tak Kunjung Penuhi Panggilan KPK, Jokowi: Hormati Proses Hukum
Presiden Jokowi meminta Lukas Enembe memenuhi panggilan KPK dan menghormati proses hukum di KPK usai dirinya jadi tersangka kasus korupsi.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menanggapi terkait panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak kunjung dipenuhi oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Diketahui, KPK telah menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan korupsi APBD Papua dan gratifikasi senilai Rp 1 miliar.
Namun sejak ditetapkan sebagai tersangka hingga saat ini, Lukas Enembe masih belum memenuhi dari panggilan KPK tersebut dengan alasan kondisi kesehatannya yang sedang sakit.
Panggilan pertama KPK kepada Lukas Enembe dilakukan pada Senin (12/9/2022).
Kemudian panggilan kedua KPK dijadwalkan pada hari ini, Senin (26/9/2022).
Menanggapi hal tersebut, Jokowi menegaskan bahwa semua pihak harus menghormati semua proses hukum yang ada di KPK.
Baca juga: Gubernur Papua Lukas Enembe Tak Bisa Penuhi Panggilan KPK Hari Ini karena Masih Sakit
Karena menurut Jokowi, semua orang sama dan setara di mata hukum.
"Sama saya kira proses hukum yang ada di KPK semuanya harus menghormati. Semua sama di mata hukum," kata Jokowi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin, (26/9/2022).
Untuk itu, Jokowi meminta Lukas Enembe untuk menghormati panggilan dari KPK.
Serta menghormati proses hukum yang ada di KPK.
"Saya sudah sampaikan juga agar semuanya menghormati panggilan dari KPK, menghormati proses hukum yang ada di KPK, semuanya," tegas Jokowi.
Baca juga: KPK Pernah Sebut Bisa Setop Kasus Lukas Enembe, ICW: Berlebihan dan Diskriminatif
Lukas Enembe Tak akan Penuhi Panggilan KPK Hari Ini
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe hari ini, Senin (26/9/2022).
Pemanggilan Lukas Enembe oleh KPK hari ini adalah yang kedua kalinya, di mana pada pemanggilan pertama yang bersangkutan mangkir karena alasan kesehatan.
Kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin, memastikan kliennya tak akan menghadiri panggilan KPK hari ini.
"Beliau dalam keadaan sakit yang sangat berat, beliau jalan sudah tidak kuat lima meter, sesak napas, kakinya juga bengkak," kata Aloysius dalam Kompas Petang KOMPAS TV, Minggu (25/9/2022).
Baca juga: ICW Desak KPK Jemput Paksa Lukas Enembe jika Mangkir Panggilan Hari Ini
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah membuat laporan yang menyatakan kondisi kesehatan Lukas Enembe sejak Jumat (23/9/2022) lalu.
"Kami sudah bikin laporan sejak hari Jumat, beliau tidak akan hadir dalam pemanggilan di KPK nanti, hari Senin tanggal 26 (September 2022 red)," ujarnya.
Terkait keterangan Aloysius tersebut, Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman mendorong keterbukaan dari Lukas Enembe dan KPK.
"Mudah-mudahan nanti ada keterbukaan, misalnya KPK akan mengirim dokter independen, maka Pak Lukas Enembe menyambut dengan gembira," ucap Boyamin dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: Hari Ini Dipanggil KPK Kali Kedua, akankah Gubernur Papua Lukas Enembe Hadir atau Mangkir Lagi?
"Jangan sampai ini nanti saling berbantah-bantahan yang menjadikan masyarakat semakin bingung," imbuhnya.
Untuk memastikan kondisi kesehatan Lukas, Boyamin menyarankan KPK mengirimkan dokter independen.
"Saya kira ada solusi, dikirim dokter independen misalnya," ungkapnya.
"Kalau memang sakit ya sudah, artinya ini bisa dirawat oleh negara atau dipercayakan untuk berobat sendiri secara mandiri."
Baca juga: Hobi Judi Lukas Enembe Diungkap MAKI, Kerap Ajukan Izin Berobat Demi Judi di Luar Negeri
Upaya tersebut, kata Boyamin, akan menunjukkan keteladanan dari pemerintah kepada masyarakat terkait perilaku patuh hukum.
"Ini hal-hal yang mestinya oleh pemimpin kita itu ada titik-titik kompromis, supaya masyarakat diberi teladan yang baik, bahwa cara melakukan pemerintah dan perilaku patuh hukum ini bisa kita rasakan," tuturnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Muhammad Zulfikar)