Kamis, 2 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Tangis Anak Buah Ferdy Sambo saat Tahu Mereka 'Termakan' Ucapan sang Jenderal Soal Kasus Brigadir J

Dalam sidang Kode Etik itu terungkap, Ferdy Sambo berusaha meyakinkan bawahannya bahwa istrinya, Putri Candrawathi, dilecehkan oleh Brigadir J.

TangkapLayar PolriTV
Irjen Ferdy Sambo saat menjalani sidang kode etik, Kamis (25/8/2022). Ferdy Sambo dikenal sebagai sosok perwira dengan karier cemerlang di kepolisian. Namun kariernya berakhir seiring dengan sanksi pemecatan yang dijatuhkan kepadanya. 

Namun, semua sudah telanjur. Kini, para bawahan Sambo itu hanya bisa menyesali perbuatan mereka.

"Ketika itu masuk ke pertanyaan saksi yang ditanya kapan ada kesadaran bahwa menjalankan perintah itu salah, bahwa faktanya tidak demikian yang diskenariokan, muncullah sebuah tangisan di antara saksi itu. Mungkin dia merasa bersalah atau kecewa dengan FS," kata Yusuf.

Sebagaimana diketahui, kasus kematian Brigadir J telah menyeret banyak nama.

Hingga kini, total ada 34 polisi yang dicopot dari jabatannya dan dimutasi ke Yanma Polri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengungkap, sudah 97 polisi yang diperiksa terkait kasus ini.

Kriminolog: Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J Membuka Tabir Peristiwa Sebenarnya

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Josias Simon menilai rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mulai membuka tabir terjadinya suatu peristiwa tindak pidana.

Meski rekonstruksi tersebut mulai menguak fakta baru pembunuhan Brigadir J, Josias menyebut masih ada perbedaan petunjuk dan informasi yang diperoleh dari tiga lokasi rekonstruksi.

“Rekonstruksi kemarin mulai membuka kejelasan bagaimana sebenarnya peristiwa itu, meski ada perbedaan petunjuk dan informasi yg diperoleh,” kata Josias kepada wartawan, Kamis (1/9/2022)

Kendati masih ada perbedaan informasi, menurutnya Polri telah transparan saat menggelar rekonstruksi.

Transparansi itu menyangkut akses informasi publik dan masyarakat yang bisa melihat proses rekonstruksi secara daring.

“Transparan dalam arti bisa diakses publik secara online dan prosedurnya," terang Josias.

Saat ini, kata Josias, masyarakat menunggu Polri untuk mengungkap kebenaran informasi dan meluruskan segala perbedaan petunjuk serta pernyataan para tersangka.

"Publik masih menunggu substansi peristiwa yang memang masing dilandasi berbagai perbedaan petunjuk dan pernyataan para tersangka,” katanya.

Lebih lanjut, Josias menuturkan, rekonstruksi menjadi proses penting dalam pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved