Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Dongkrak Elektabilitas, Pengamat Sarankan Airlangga Tingkatkan Intensitas Komunikasi dengan Rakyat 

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani memberikan saran kepada Airlangga Hararto untuk meningkatkan elektabilitas sebagai capres di Pilpres 2024.

Penulis: Chaerul Umam
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartanto saat tiba di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022). Golkar menjadi partai politik ke 21 yang mendaftar sebagai calon peserta pemilu 2024. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menyarankan agar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, meningkatkan intensitas komunikasi dengan rakyat demi meningkatkan elektabilitas sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Ada pun Partai Golkar yang berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan PPP dan PAN, sepakat memajukan Airlangga sebagai capres.

"Jika kita bicara Airlangga, sebagai Ketua Umum tentu punya basis pemilih partai yang cukup besar. Dari pemilu sebelumnya kan sekitar 12 persen, namun demikian, hal itu belum cukup untuk menjamin elektabilitas Pak Airlangga menjadi kompetitif," kata Deni kepada wartawan, Senin (22/8/2022).

Dalam survei yang digelar oleh SMRC, elektabilitas Airlangga disebut masih belum bersaing dengan kandidat lain.

Padahal posisi Airlangga sangat strategis sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan juga Menko Perekonomian RI.

Baca juga: Politikus PDIP Harap Diskusi Publik Soal Sosok Capres Tak Melulu Hanya Bahas Aspek Elektabilitas

Tren positif Airlangga yakni pada aspek kedikenalan yang mengalami peningkatan, dari 26 persen (Maret 2021) menjadi 38 persen (Agustus 2022).

Dari yang tahu, hanya 61 persen yang suka. Kedisukaan Airlangga ini meningkat dari 48 persen pada Maret 2022.

Dengan aspek keterkenalan tokoh, Airlangga dalam hal ini, disebutkan masih di bawah 50 persen mesti didongkrak dengan komunikasi politik yang lebih intensif.

"Soal komunikasi politik, sosialisasi, disimpulkan belum efektif untuk menaikan elektabilitas. Awareness masih di bawah 50 persen."

"Nah apa yang harus dilakukan, sangat bervariasi, mulai dari penggunaan medsos harus dievaluasi dan strategi komunikasi," ujar Deni.

Baca juga: Respons Anies Baswedan Sikapi Turunnya Elektabilitas NasDem Setelah Umumkan Bakal Capres 2024

Masa pemilih ‘jaman now’ begitu bervariasi, dapat dijangkau dari berbagai outlet mulai dari media massa populer maupun media sosial.

Para elite politik bersaing dalam memperebutkan perhatian masyarakat. Tidak ketinggalan mereka-mereka yang mengincar kursi Presiden pada Pemilu 2024.

Partai Golkar berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan PPP dan PAN.

Partai Golkar sendiri sepakat memajukan Airlangga sebagai capres dari mereka.

Namun, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi tentang capres dan cawapres dari KIB.

Banyak yang menyarankan, ditengah rendahnya elektabilitas sejumlah elite parpol, mereka bisa menggandeng sosok yang lebih tinggi elektabilitasnya namun tidak memiliki jabatan di partai. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved