Ketika Prabowo Subianto Puji Kerja Jokowi: Saya enggak Tahu Energinya di Mana, Beliau itu Enerjik
Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memuji Jokowi sebagai Presiden RI yang bekerja paling keras.
Bahkan Prabowo sempat berkata kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bahwa kalau dia menjadi presiden, menteri kabinet yang akan dibentuk hampir sama dengan yang disusun Jokowi.
"Jadi waktu saya masuk kabinet, Pak Luhut saksi saya dan beberapa menteri, waktu saya masuk kabinet, saya lihat, saya lihat ruangan itu hari-hari pertama saya masuk kabinet saya cerita," kata Prabowo.
"Bang, seandainya saya kemarin jadi presiden mukanya hampir sama kabinet saya (dengan yang) ini. Jadi memang kalau sudah kepentingan nasional kita memang harus cari putra-putri terbaik seluruh bangsa," lanjutnya.
Dia pun menekankan untuk kepentingan bangsa sebaiknya tidak melihat suku, agama, ras, asal dari mana dan perbedaan sikap politik seperti apa.
"Jangan kita lihat anaknya siapa, dulu pernah apa. Dulu, dulu kita dulu banyak perbedaannya. Tapi satu untuk merah putih kita harus jadi satu," tambahnya.
Silaturahmi Nasional memperingati HUT PPAD ke-19 yang mengangkat tema "Memperkokoh Persatuan untuk Kemakmuran Bangsa" ini dihadiri 8.000 purnawirawan TNI AD dari seluruh Indonesia.
Selain Prabowo dan Luhut, acara forum silaturahmi itu juga dihadiri KSP Jenderal (Purn) Moeldoko, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurrahman, dan pejabat lainnya.
Presiden Jokowi juga hadir. Dalam sambutannya Jokowi lebih menyinggung soal kondisi ekonomi Indonesia saat ini.
Ia juga berjanji akan menaikkan tunjangan pensiun anggota TNI.
Awalnya Jokowi berbicara mengenai keyakinannya tentang ekonomi Indonesia yang bakal merangkak ke posisi ke-7 dunia pada 2030.
Selain itu, Indonesia juga diprediksi bakal berada di posisi ke-4 dunia pada 2045.
"Kalau pertumbuhan ekonomi kita baik dan GDP kita baik, nanti di 2030 perkiraan kita sudah 3 kali dari yang sekarang, dari sekarang 1,1-1,2 triliun USD menjadi di atas 3," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, dampak dari hal tersebut APBN Indonesia akan jadi lebih besar. Tunjangan pensiun pun disebut bakal lebih besar.
Baca juga: Politisi NasDem Bicara soal Potensi Jokowi Maju Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2024
"Akhirnya apa? porsi anggaran untuk gaji, untuk pensiunan juga akan lebih besar," ujar Jokowi.
"Tapi nunggu tahun 2030. Sebentar, saya sampaikan, tadi guyonan," sambung Jokowi disambut riuh peserta yang hadir.