Sabtu, 4 Oktober 2025

10 Amalan Sunnah Bulan Muharram 1444 H: Jalankan Puasa Asyura Jadi Keutamaan

Berikut 10 amalan sunnah yang dapat diterapkan pada bulan Muharram, menjalankan puasa asyura adalah keutamaan berdasarkan riwayat Hadist Rasulullah.

aboutislam.net
ILUSTRASI berdoa - 10 Amalan sunnah bulan Muharram 1444 H menjalankan puasa asyura menjadi keutamaan. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut amalan yang dapat dilakukan oleh umat Islam pada bulan Muharram.

Pada Sabtu (30/7/2022) lalu, kalender penanggalan umat Islam sudah berganti menjadi Muharram 1444 H.

Selama bulan Muharram, umat Islam patut merayakan dan melaksanakan amalan dalam menyambut bulan baik ini.

Dikutip dari gramedia.com, ada beberapa amalan yang perlu diamalkan umat Islam dalam menyambut bulan Muharram.

Menurut Shekh Abdul Hamid dalam kitabnya menyebutkan ada 10 amalan yang dapat dilakukan saat bulan Muharam.

Inilah 10 amalan yang dapat diterapkan pada bulan Muharram:

Baca juga: Pahala Menjalankan Puasa Tasua dan Asyura, Puasa Sunnah di Bulan Muharram

1. Ziarah

2. Puasa Asyura

3. Menjenguk orang sakit

4. Silahturahmi

5. Membuat celak mata

6. Mandi

7. Sedekah

8. Memotong kuku

9. Menambah nafkah keluarga

10. Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

Namun dari semua amalan tersebut terdapat amalan yang paling dianjurkan, yakni puasa.

Sebagaimana yang disampaikan oleh sahabat Nabi, Abu Hurairah.

“Seorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadan, puasa di bulan apa yang paling utama?’ Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan Muharam.’” (HR Ibnu Majah).

Puasa yang dimaksud  adalah puasa Tasua dan puasa Asyura yang  dilaksanakan pada 9 dan 10 Muharram.

Pada tahun ini, puasa Tasua dan puasa Asyura jatuh pada 7 dan 8 Agustus 2022.

Sesuai dengan Sabda Rasullah bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan setelah puasa bulan Ramadhan.

"Rasulullah SAW berkata: "Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram. Sementara sholat paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam,” Hadist Riwayat Ahmad, Muslim, dan Abu Daud.

Baca juga: BACAAN Niat Puasa Tasua dan Asyura pada 9 dan 10 Muharram, Lengkap dengan Kapan Mengerjakannya

Nilai penting dari menjalankan puasa Asyura

Ada beberapa nilai penting dari ajaran Rasulullah dengan berpuasa Asyura pada bulan Muharram.

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah tulisan Muhammad Syukron Maksum, inilah nilai penting menjalankan puasa pada bulan Muharram.

Menebus dosa setahun silam

Manusia adalah mahluk yang terpernah luput dari dosa dan kesalahan.

Menyadari hal itu menjalankan puasa Asyura dapat mengikis dosa-dosa yang pernah kita lakukan.

Berdasarkan Hadist Riwayat Muslim, Rasullah bersabda,  puasa Asyura dapat menebus dosa tahun yang lalu.

Mengikuti anjuran Rasul

Selain menebus dosa masa lalu dengan menjalankan puasa Asyura adalah mengikuti anjuran Rasul.

Asyura adalah hari di mana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah biasa berpuasa.

Rasulullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut ketika datang ke Madinah.

Namun Rasulullah tidak mewajibkan untuk menjalankan puasa Asyura.

Hal itu diketahui dari riwayat Abu Hurairah, Rasul mengatakan "Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan Saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah."

Baca juga: KEUTAMAAN Puasa Asyura di Muharram 1444 H, Berikut Anjuran Menjalankan Puasa Tasua Terlebih Dulu

Hari puasa ummat Nabi Musa

Ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.

Orang Yahudi menganggap hari itu adalah hari baik saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, sehingga membuat Musa berpuasa.

Maka Nabi bersabda "Aku lebih hormat terhadap Musa dari kamu", lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang berpuasa, HR Bukhari Muslim.

Mewujudkan cinta dan hormat pada junjungan

Rasulullah adalah junjungan terutama bagi umat muslim, orang yang dihormati, dan dicintai.

Menjalankan puasa Asyura adalah obsesi beliau yang belum terlaksana lantaran ajal yang menjemputnya.

Rasullah bersabda "kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)," HR Muslim.

Sebagaimana untuk mewujudkan obsesi beliau tersebut, menjalankan puasa pada bulan Muharram adalah bentuk rasa cinta dan hormat terhadap Rasulullah.

(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved