Murid Hingga Tenaga Pengajar SMA IT Ukhuwah Respons Positif Implementasi Program Guru Penggerak
Program Guru Penggerak yang digagas Kemendikbudristek mendapat repons positif mulai dari elemen guru hingga murid di berbagai sekolah.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Program Guru Penggerak yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendapat repons positif mulai dari elemen guru hingga murid di berbagai sekolah.
Satu di antaranya SMA Islam Terpadu (SMA IT) Ukhuwah di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Risma Yuhani, merupakan satu dari dua guru di SMA IT Ukhuwah yang menjadi Guru Penggerak.
Ia mengungkap beberapa hal positif saat menjadi Guru Penggerak di sekolahnya.
“Ketika mengikuti guru penggerak yang saya rasakan bagaimana melakukan pembelajaran yang bermakna di kelas saya. Seperti melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi. Sehingga dia bisa merancang pembelajaran yang lebih senang bagi siswa dan sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Risma Yuhani di SMA IT Ukhuwah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (21/7/2022).
Mengikuti Program Guru Penggerak, sambung Risma, memberikan dia banyak hal baru, termasuk menyesuaikan penerapan metode pembelajaran di kelas.
Selain itu, mengikuti program tersebut membuat dia banyak bertemu guru-guru lain yang mumpuni di bidangnya.
Baca juga: Jadi Satu-satunya Swasta, SMA IT Ukhuwah Dukung Penuh Program Sekolah Penggerak di Banjarmasin
Sehingga, mendorong tukar pikiran hingga kolaborasi antar-tenaga pengajar.
Wanita yang sudah 15 tahun menjadi guru ini menilai Program Guru Penggerak ini mendorong dia tidak hanya belajar secara formal.
Bahkan, Risma merasa implementasi Guru Penggerak mengingatkan kembali mekanisme pendidikan sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.
“Misalnya pembelajaran mesti menyenangkan, sehingga anak merasa aman, nyaman ketika belajar,” katanya.
Wanita kelahiran Banjarmasin, 1982 ini mengungkap tantangan terberat ketika 9 bulan mengikuti Program Guru Penggerak.
Baca juga: Implementasi Program Guru Penggerak di SMP 1 Banjarmasin Direspon Positif
Awalnya, ia merasa aktivitasnya sehari-hari penuh dengan kegiatan pendidikan.
Mulai dari pola kerja atau sekolah full day hingga pengembangan guru yang dilakukan setiap akhir pekan.
Hingga akhirnya, sambung Risma, mekanisme Program Guru Penggerak berjalan fleksibel pada saat loka karya sudah terjadwal jelas.
“Kalau sibuk bisa dipindahkan waktunya, sampai pernah diskusi sampai malam, tidak terasa karena menikmatinya,” ucap Risma.
“Tantangannya manajemen waktu supaya kegiatan kita di sekolah bisa berjalan lancar dan guru penggerak bisa diikuti semua,” ujar dia.
Program Guru Penggerak ini, sambung dia, mendorong interaksi antara guru dengan murid lebih terbuka hingga membangun kedekatan emosi.
“Jadi tidak sungkan meminta masukan, itu suatu hal positif. Tidak ada hanya kita mengevaluasi siswa, tapi kita tidak. Tidak seperti itu. Itu dipertajam di guru penggerak,” kata Risma.
Dampak Program Guru Penggerak Bagi Murid
Muhammad Fari Hanif dan Adhwa Ramadhina, siswa kelas XI SMA IT Ukhuwah mengatakan Program Guru Penggerak ini membuat murid merasa terfasilitasi dari berbagai aspek pendidikan.
Sebab, kata dia, para guru mendukung ide-ide cemerlang yang diutarakan para murid saatbsedang belajar.
Selain itu, kurikulum pada program ini juga tidak rumit seperti kurikulum sebelumnya.
“Untuk terbukanya itu bisa menjelaskan lebih baik, ada gambarannya, ada juga pelajaran dan sangat membantu untuk memberikan murid-muridnya sosialisasi dan juga ide-ide inspiratif dan motivasi,” kata Hanif.
Siswa yang aktif sebagai pengurus OSIS itu menilai program ini pun sangat mendukung pembelajaran jadi lebih banyak diskusi antar-murid.
Diskusi itu memungkinkan adanya interaksi yang terjadi antar-kelas, sehingga dapat meningkatkan kolaborasi para siswa.
“Walaupun berbeda kelas, walaupun ada perbatasan ya antara laki-laki dan perempuan, tetap saja bisa menjalani kurikulum merdeka ini karena sangat bagus, sangat bisa bersosialisasi, sehingga bisa menemukan teman-teman yang baru,” kata Hanif.
Untuk diketahui, Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.