Minggu, 5 Oktober 2025

Respons Pengamat Tentang Teguran Jokowi ke Zulkifli Hasan Agar Fokus Kerja

Presiden Jokowi menegur Mendag Zulkifli Hasan untuk fokus bekerja dalam menurunkan harga minyak goreng curah. Berikut tanggapan sejumlah pengamat.

Istimewa
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Berikut repsons beberapa pengamat politik terkait teguran Jokowi kepada Zulhas setelah mengampanyekan sang anak sambil menyosialisasikan harga minyak goreng. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pengamat memberi tanggapan mengenai teguran Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan agar fokus bekerja.

Presiden Jokowi diketahui menegur Zulkifli Hasan setelah Ketum PAN tersebut melakukan kampanye untuk sang anak sembari menyosialisasikan harga minyak goreng.

Mengetahui itu, Jokowi menegur Zulkifli Hasan untuk lebih fokus menurunkan harga minyak goreng curah menjadi Rp 14.000.

Berbagai pandangan muncul dari sejumlah pengamat terkait hal tersebut.

Baca juga: Respons Jokowi hingga Pengamat soal Zulkifli Hasan Bagi Minyak Goreng dan Kampanyekan Anak

Adi Prayitno: Tidak Menjadi Persoalan

Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai kegiatan Zulkifli Hasan tidak menjadi pesoalan.

Pasalnya, saat kegiatan tersebut, Zulhas tidak menggunakan atribut Kementerian Perdagangan.

"Selama tidak menggunakan fasilitas negara, atribut menteri sebagi pembantu Presiden saya kira tidak menjadi persoalan," jelasnya dikutip Tribunnews dari kanal YouTube KompasTV.

Ia mengatakan jika Zulkifli Hasan menggunakan antribut menteri dan melakukan kampanye, itu perlu di evaluasi.

Baca juga: PAN Respon Teguran Jokowi Atas Aksi Zulhas Bagikan Minyak Goreng Murah Sambil Kampanyekan Anak

Herry Mendrofa: Langkah Jokowi Tepat

Sementara itu, Pengamat Politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menganggap teguran Jokowi kepada Menteri Perdagangan sudah cukup tepat.

"Saya kira Presiden Jokowi tegur Zulkifli Hasan itu sudah benar ya, selaku pimpinan tegur pembantunya memang tepat hanya saja apa Jokowi berani tegas atau beri sanksi ini kan jadi problem," jelas Herry Mendrofa kepada Tribunnews.com.

Herry menganggap kegiatan yang dilajukan Zulkifli Hasan sama dengan menteri-menteri lain yang melakukan branding diri kepada masyarakat saat bekerja.

"Itu branding untuk kepentingan marketing politik, bukan hanya Zulhas, ada beberapa Menteri Jokowi yang lakukan hal yang sama, mestinya Jokowi juga tegas tapi kita bisa saksikan pasti hanya ditegur begitu saja dan tak ada tindak lanjut," tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada aturan dalam mengekspresikan diri, namun akan lebih baik jika melihat momen terlebih dahulu.

Herry mengatakan, sebaiknya saat berkampanye tidak menggunakan jabatan politik.

"Harus tahu adab juga ini para politisi, para pejabat politik terutama para Menteri ini, di sisi lain tindakan mereka untuk mempublikasikan kinerja itu wajar tapi jangan dimanfaatkan lebih jauh lagi untuk kepentingan politik praktis apalagi kaitannya dengan keuntungan pribadi," ucapnya.

Baca juga: Ketua DPW PAN Lampung Nilai Wajar Zulkifli Hasan Promosikan Anaknya, Ini Alasannya

Herry juga menjelaskan penilaian positif masyarakat akan terbentuk dengan kinerja yang telah dilakukan para menteri.

"Publik itu paling tahu, ketika publik suka dan paham kinerja pejabat itu maka rasionalitas masyarakat terbentuk dari sini juga terkonversi menjadi elektabilitas, akseptabilitas serta popularitas," jelasnya.

Selanjutnya, Herry mengatakan agar Zulhas sebagai Menteri Perdaganagan agar fokus kepada program MinyaKita.

"Zulhas itu Mendag jadi yang dibutuhkan itu terobosannya jangan sampai program MinyaKita hanya hangat saat ini dan bukan jadi solusi berkelanjutan," kata Herry.

PAN: Bukan Kegiatan Kementerian

Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi.
Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi. Viva Yoga menilai kegiatan Zulkifili Hasan bukanlah acara Kementerian melainkan acara partai. (Istimewa)

Adapun PAN menilai kegiatan Zulkifili Hasan bukanlah acara Kementerian melainkan acara partai.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menjelaskan kegiatan Zukifli Hasan di Lampung adalah acara partai.

"Kegiatan tersebut bukan acara kementerian karena hari Sabtu ASN libur, tetapi acara partai yang dihadiri oleh Zulkifli Hasan," jelasnya dikutip Tribunnews dari kanal YouTube KompasTV.

Selain itu, menurutnya, saat melakukan kegiatan tersebut, Zulkifli Hasan tidak menggunakan fasilitias negara.

"Yang kedua, Zulkifli Hasan tidak mnggunakan fasilitas negara untuk keperluan dan kepentingan partai," imbuhnya.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa minyak yang dibagikan bukan merupakan minyak subsidi.

"Minyak yang dibagikan bukan minyak subsidi, tetapi minyak yang dibeli oleh Anak Zulkifli Hasan yaitu Putri menggunakan dana pribadi" kata Viva.

Viva juga menjelaskan bahwa pembagian minyak saat itu bukan untuk kampanye.

"Pembagian minyak tersbeut bukan untuk kampanye, melainkan merupakan bagian tugas dari ketua umum partai untuk melakukan konsolidasi di setiap dapil," jelasnya.

Kemudian ia menjelaskan, kegiatan yang dilakukan Zulkifli hasan merupakan bagian program sosial yang diprioritaskan kepada pengurus partai.

Terkait teguran Presiden Jokowi kepada Zulkifli Hasan, Viva menilai bahwa maksud presiden adalah bukan teguran melainkan penegasan kembali mengenai tugas Menteri Perdagangan.

"Saya rasa itu bukan teguran, melainkan Presiden menegaskan kembali kepada Menteri Perdagangan salah satunya adalah melakukan stabilisasi harga dan pasokan minayk goreng," ucap Viva.

Sementara itu, menurut Viva terkait teguran Presiden untuk tetap fokus terhadap persoalan minyak goreng itu merupakan hal yang wajar.

"Wajar saja, karena Presiden merupakan kepala pemerintahan dan Zulkifli Hasan merupakan Menteri Perdagangan sehingga hal tersebut sesuatu yang wajar," tambahnya.

Sebelumnya, beredar video Mendag Zulkifli Hasan membagikan minyak goreng "MinyaKita" sevara gratis dalam acara PAN-SAR Murah di Lampung.

Dalam video tersebut, kedatangannya disambut oleh warga sekitar.

Tujuan kedatangannya adalah untuk meninjau harga minyak goreng di pasaran.

Saat itu, harga minyak goreng curah yang diperjualbelikan adalah Rp 10.000 per 2 liter.

Mengetahui itu, Mendag meminta kepada warga yang datang untuk tidak perlu membayar dan akan diberikan secara gratis oleh anaknya.

"Nah, uangnya gak usah diberikan, dikantong aja, dikantongin! 10 ribu yang tanggung Putri tuh Putri (anak Mendag Zulkifli)," ucap Mendag di video tersebut.

Kemudian ia juga meminta warga untuk memilih anaknya saat pemilihan daerah nanti.

"Diterima dari mba Putri, tepuk tangan dong ibu-ibu gratis! Tapi milih Futri ya! Oke? Nah kalau milih Putri ntar tiap dua bulan ada deh ginian (minyak goreng gratis)," jelasnya.

Sementara itu, salah seorang wartawan bertanya kepada Presiden Jokowi mengenai kegiatan Zulkifli Hasan di Lampung.

Mengetahui itu, Presiden Jokowi mengimbau kepada Menteri Perdagangan untuk fokus pada pekerjaannya.

"Ya, saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Menteri Perdagangan ya urus yang paling penting seperti yang saya tugaskan kemarin, bagaimana menurunkan harga minyak goreng berada di Rp14.000 atau di bawah Rp14.000. Paling penting itu, tugas dari saya itu," Kata Presiden Jokowi dikutip dari setkab.go.id.

(Tribunnews.com/Farrah Putri/Malvyandie Haryadi) (KompasTV)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved