Minggu, 5 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Kondisi Jasad Brigadir Yosua yang Tewas di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Ada Sayatan

Kejadian maut di mana Brigadir Yosua yang tewas ditembak di Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo menjadi perhatian banyak orang.

ISTIMEWA via TribunSumsel.com
Jenazah Ajudan Kepala Divisi Propam Polri, Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, di rumah duka di Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Brigadir J tewas ditembak rekannya sendiri, Barada E, Jumat (8/7/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas setelah terlibat baku tembak dengan sesama polisi yakni Bharada E di Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022), pukul 17.00 WIB.

Diketahui Brigadir Yosua merupakan pengawal dan sopir istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi mengatakan sebelum tewas ditembak, Brigadir Yosua disebut menerobos masuk ke kamar istri Irjen Sambo, Putri.

Saat itu istri Irjen Sambo sedang beristirahat di kamar tersebut.

Dan diduga terjadi pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.

"Brigadir J melakukan pelecehan, berkata 'diam kamu', sambil menodongkan senjata ke Ibu Kadiv Propam," kata Budhi.

Baca juga: Sahabat Polisi Indonesia Dukung Polri Bentuk TPF Soal Tewasnya Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Istri Irjen Ferdy Sambo pun berteriak, lantas teriakan tersebut didengar oleh Bharada E yang berada di lantai 2.

Hingga akhirnya insiden maut terjadi, dan menewaskan Brigadir J.

Kondisi Jasad

Menurut kesaksian dari pihak keluarga korban, terdapat kejanggalan pada jasad Brigadir Yosua.

Rohani Simanjuntak keluarga korban mengatakan Brigadir Yosua tewas dengan 4 luka tembak, yakni dua luka tembak di dada, 1 luka tembak di tangan dan 1 luka tembak di leher.

Tidak hanya itu, korban juga mengalami luka akibat senjata tajam di mata, hidung, mulut dan kaki.

Bahkan disebut-sebut di jasad korban terdapat luka sayatan, dikutip dari Kompas.com.

Namun menanggapi hal itu, Pihak Polri menyebutkan, sayatan di tubuh jenazah Brigadir Yosua alias Brigadir J akibat proyektil yang ditembakkan oleh Bharada E.

“Iya, itu sayatan itu akibat amunisi atau proyektil yang ditembakan Bharada E,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Menurut Ramadhan, proyektil yang ditembakan itu mengenai tubuh Brigadir J sehingga membuat luka seperti sayatan.

7 Tembakan

Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo (kanan) dan jenazah Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Brigpol J diketahui merupakan sopir istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo (kanan) dan jenazah Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Brigpol J diketahui merupakan sopir istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. (Kloase Tribunnews.com/ Tribunjambi.com)

Saat tembak-menembak itu, Brigadir J melepaskan tujuh kali tembakan kepada Bharada E.

Adapun, Bharada E membalas dengan dengan 5 kali tembakan.

Kendati demikian, ia tidak menjelaskan lebih lanjut soal luka tembakan dalam kejadian itu.

“Walaupun lima tembakan, ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk sayatan itu,” ujar dia.

Kejanggalan

Baca juga: Mengenal Pangkat Militer Polri, Pangkat Terendah Bharada, Brigadir hingga Jenderal Polisi

Kasus polisi tembak polisi tersebut menyita perhatian banyak pihak, tak terkecuali Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto.

Keluarga mengatakan Brigadir Yosua  dia akan menikah dalam waktu dekat. Jumat pekan lalu, Brigadir Yosua tewas ditembak rekannya sendiri di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Keluarga mengatakan Brigadir Yosua dia akan menikah dalam waktu dekat. Jumat pekan lalu, Brigadir Yosua tewas ditembak rekannya sendiri di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. (TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG)

Bahkan pihaknya mengatakan dalam kasus tersebut terdapat kejanggalan.

"Bahwa ada kejanggalan ya tentu ini ada kejanggalan. Saya sepakat dengan dikau," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (12/7/2022), diberitakan Tribunnews sebelumnya.

Ia mengaku heran dua anggota Polri bisa terlibat aksi baku tembak. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu berpendapat bahwa kasus ini menjadi sebuah kejanggalan yang perlu diusut secara terang benderang. 

"Kalau kau sama aku berkelahi biasa itu tersinggung, orang sipil. Tapi kalau antar aparat begini kan ngeri bos. Pasti itu kejanggalan yang utama bagi saya, sesama anak negara kok," jelasnya. 

Kejelasan pengungkapan kasus pun terus didorong, sehingga kasus tersebut dapat tuntas dan menemui titik terang.

Sehingga dapat meredam isu-isu, spekulasi yang beredar di tengah masyarakat.

(Tribunnews.com/Garudea Parabawati/Igman Ibrahim) (Kompas.com/Rahel Narda Chaterine)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved