Presidensi G20
Survei Indikator Politik: Masyarakat Secara Umum Setuju Rusia dan Ukraina Diundang dalam KTT G20
Survei Indikator Politik menyatakan masyarakat secara umum setuju jika Rusia dan Ukraina diundang dalam KTT G20 di Indonesia.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Temuan survei Indikator Politik Indonesia pada 16 sampai 24 Juni 2022 menyatakan masyarakat secara umum setuju jika Rusia dan Ukraina diundang dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan hasil temuan survei menyatakan hanya 30 persen masyarakat yang tahu Indonesia merupakan Presidensi G20.
Survei menunjukkan dari responden yang tahu, sebagian besar masyarakat setuju mengundang Rusia dalam KTT G-20 meskipun ada penentangan dari negara-negara Barat.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei yakni apakah Ibu/Bapak setuju jika Indonesia tetap mengundang Rusia dalam KTT G20 November 2022 mendatang?
Sedangkan konteks dari pertanyaan yang ditanyakan dalam survei tersebut adalah Rusia juga merupakan salah satu negara yang tergabung dalam kelompok G20.
Baca juga: Survei Indikator Politik Juni 2022: Tren Persepsi Kondisi Penegakan Hukum Mulai Meningkat
Ddalam situasi konflik atau perang antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini, sejumlah negara anggota G20 menentang keikutsertaan Rusia dalam KTT G20 tersebut (seperti Amerika, Australia, Kanada, Inggris, dan Uni Eropa).
Berdasarkan hasil temuan survei, responden yang menyatakan sangat setuju 7,9 % , setuju 67,9 % , kurang setuju 14,5 % , tidak setuju sama sekali 4,5 % , dan tidak tahu atau tidak jawab 5,1 % .
Total, kata dia, sekira 75 % masyarakat yang setuju Rusia tetap diundang meskipun ditentang oleh negara-negara seperti Amerika, Australia, Kanada, Inggris, dan Uni Eropa.
Baca juga: Survei Indikator Politik Catat 67,5 Persen Masyarakat Puas Terhadap Kinerja Jokowi, Ini 5 Alasannya
Selain itu, kata dia, dari mereka yang tahu Indonesia sebagai Presidensi G20, masyarakat secara umum setuju jika Rusia dan Ukraina diundang dalam KTT G20.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei adalah apakah Ibu/Bapak setuju jika Indonesia dalam KTT G20 mendatang tetap mengundang Rusia sekaligus juga mengundang Ukraina?
Hasil temuan survei menyatakan masyarakat yang sangat setuju 6,4 % , setuju 71,6 % , kurang setuju 12,0 % , tidak setuju sama sekali 5,1 % , dan tidak tahu atau tidak jawab 4,9 % .
Hal tersebut disampaikannya saat Rilis Survei Nasional Indikator Politik Indonesia 11 Juli 2022 di kanal Youtube Indikator Politik Indonesia pada Senin (11/7/2022).
Baca juga: Semua Indikator Perdagangan Saham di BEI Merah Sepekan, IHSG Anjlok 0,8 Persen
"Masyarakat secara umum setuju jika Rusia sekaligus Ukraina diundang. Jadi masyarakat kita sukanya yang tengah-tengah saja. Jadi ada total 78 % masyarakat yang setuju," kata Burhanuddin.
Temuan lainnya, kata Burhanuddin yakni masyarakat secara umum menyetujui sikap yang ditunjukkan pemerintah terkait konflik Rusia dan Ukraina.
Pertanyaan yang diajukan dalal survei yakni seberapa setuju Ibu/Bapak dengan sikap Indonesia terkait perang Rusia dan Ukraina tersebut?
Sedangkan konteks pertanyaan yang diajukan dalam survei yakni Pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Luar Negeri secara tegas menyatakan sikap bahwa Indonesia memandang Rusia dan Ukraina sebagai sahabat dekat, ingin membangun persahabatan yang lebih kuat dengan kedua negara, dan konstitusi (UUD) Indonesia memandatkan agar Indonesia turut serta menjaga perdamaian dunia.
Hasil temuan survei menyatakan masyarakat yang sangat setuju 11,3 % , setuju 73,4 % , kurang setuju 6,9 % , tidak setuju sama sekali 3,1 % , dan tidak tahu atau tidak jawab 5,3 % .
"Ini juga kurang lebih sama. Jadi soal bagaimana Presiden dan Kementerian Luar Negeri memandang Rusia dan Ukraina sebagai sahabat dekat. Jadi tidak ingin tampil memihak salah satunya. Dan ternyata kebijakan semacam ini juga diapprove oleh masyarakat secara umum," kata dia.
Populasi survei yang dilakukan pada 16 Juni 2022 sampai 24 Juni 2022 tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berukur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Sampel basis dalam survei tersebut sebanyak 1.200 orang.
Sampel survei berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling dan ukuran sampel basis 1.200 responden, survei tersebut memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 % pada tingkat kepercayaan 95 % .
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 % dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
Dalam quality control diklaim tidak ditemukan kesalahan berarti.